Deklarasi Balfour Sebabkan 'Abad Genosida' bagi Palestina
A
A
A
ANKARA - Duta Besar Palestina untuk Turki, Faed Mustafa menyatakan, tragedi besar Palestina telah dimulai sejak lahirnya Deklarasi Balfour pada 1917, di mana Inggris memberi isyarat dukungannya untuk sebuah tanah air untuk orang-orang Yahudi di Palestina.
Berbicara dalam konferensi pers yang diadakan di Kedutaan Besar Palestina di Ankara, Mustafa menyatakan, dokumen tersebut telah menyebabkan "abad genosida" bagi masyarakat Palestina.
Dia kemudian mengatakan, bahwa deklarasi tersebut secara efektif "menyerahkan" tanah Palestina ke sebuah negara yang tidak memiliki hak untuk mendirikan negara di wilayah tersebut.
Mustafa lalu mengkritik pemerintah Inggris saat ini karena menolak untuk meminta maaf atas perannya dalam perampasan tanah Palestina oleh Israel pada tahun 1948.
"Alih-alih mengatasi kesalahan mantan pemerintah, pemerintah Inggris saat ini bersiap untuk merayakannya (ulang tahun deklarasi 100) dengan Israel," kata Mustafa, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/11).
"Kami telah meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk membatalkan perayaan tersebut, namun dia tanpa malu-malu mengatakan bahwa dia bangga dengan itu," sambungnya.
Seperti diketahui, May akan menjadi tuan rumah makan malam dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di London, sebagai bagian dari perayaan 100 tahun Deklarasi Balfour.
Berbicara dalam konferensi pers yang diadakan di Kedutaan Besar Palestina di Ankara, Mustafa menyatakan, dokumen tersebut telah menyebabkan "abad genosida" bagi masyarakat Palestina.
Dia kemudian mengatakan, bahwa deklarasi tersebut secara efektif "menyerahkan" tanah Palestina ke sebuah negara yang tidak memiliki hak untuk mendirikan negara di wilayah tersebut.
Mustafa lalu mengkritik pemerintah Inggris saat ini karena menolak untuk meminta maaf atas perannya dalam perampasan tanah Palestina oleh Israel pada tahun 1948.
"Alih-alih mengatasi kesalahan mantan pemerintah, pemerintah Inggris saat ini bersiap untuk merayakannya (ulang tahun deklarasi 100) dengan Israel," kata Mustafa, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/11).
"Kami telah meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk membatalkan perayaan tersebut, namun dia tanpa malu-malu mengatakan bahwa dia bangga dengan itu," sambungnya.
Seperti diketahui, May akan menjadi tuan rumah makan malam dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di London, sebagai bagian dari perayaan 100 tahun Deklarasi Balfour.
(esn)