Sejarah Ikatan Iran, Hamas, dan Jihad Islam Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Iran blakblakan mendukung kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza, khususnya Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ). Kendati demikian, Teheran menjauhkan diri dari perang Israel-Hamas di Gaza yang sekarang berkecamuk.
Garrett Nada, redaktur pelaksana The Iran Primer dari US Institute of Peace, menulis dalam sebuah artikel bahwa Iran mendukung Hamas dan PIJ karena alasan geo-strategis dan ideologis.
Secara geo-strategis, Teheran membantu, mempersenjatai, dan mendanai kedua kelompok tersebut untuk memperluas pengaruh regionalnya.
Secara ideologis, Iran memandang Israel sebagai perampas tanah Muslim dan ancaman terhadap Islam.
Teheran juga memandang Israel sebagai perpanjangan tangan Amerika Serikat. Republik Islam Iran menyebut Amerika Serikat sebagai “Setan Besar” dan Israel sebagai “Setan Kecil.”
Pada 2000, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan; “Kami menganggap Palestina sebagai organ tubuh kami, dan dukungan terhadap bangsa Palestina adalah kebanggaan bagi rakyat Iran."
"Rakyat Palestina harus melanjutkan jihad yang penuh berkah dan berdiri melawan musuh-musuh Islam. Kekuatan Hamas, Jihad Islam dan Fatah harus melanjutkan perjuangan dengan cara yang bersatu. Memang benar, satu-satunya solusi adalah menghilangkan akar krisis ini, yaitu rezim Zionis yang diterapkan di wilayah tersebut.”
Menurut Daniel Leviv dari The Iran Primer, Hamas dan PIJ menggunakan taktik yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama untuk menggantikan Israel dengan negara Islam.
Dibentuk pada tahun 1987, Hamas memiliki pengikut di Gaza dan Tepi Barat; itu mencalonkan diri pada pemilu Palestina tahun 2006.
Sedangkan PIJ yang dibentuk pada tahun 1979, adalah faksi yang lebih militan; mereka beroperasi terutama di Gaza tetapi juga menjalankan sel-sel di Tepi Barat.
Garrett Nada, redaktur pelaksana The Iran Primer dari US Institute of Peace, menulis dalam sebuah artikel bahwa Iran mendukung Hamas dan PIJ karena alasan geo-strategis dan ideologis.
Secara geo-strategis, Teheran membantu, mempersenjatai, dan mendanai kedua kelompok tersebut untuk memperluas pengaruh regionalnya.
Secara ideologis, Iran memandang Israel sebagai perampas tanah Muslim dan ancaman terhadap Islam.
Teheran juga memandang Israel sebagai perpanjangan tangan Amerika Serikat. Republik Islam Iran menyebut Amerika Serikat sebagai “Setan Besar” dan Israel sebagai “Setan Kecil.”
Pada 2000, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan; “Kami menganggap Palestina sebagai organ tubuh kami, dan dukungan terhadap bangsa Palestina adalah kebanggaan bagi rakyat Iran."
"Rakyat Palestina harus melanjutkan jihad yang penuh berkah dan berdiri melawan musuh-musuh Islam. Kekuatan Hamas, Jihad Islam dan Fatah harus melanjutkan perjuangan dengan cara yang bersatu. Memang benar, satu-satunya solusi adalah menghilangkan akar krisis ini, yaitu rezim Zionis yang diterapkan di wilayah tersebut.”
Beda Hamas dan PIJ
Menurut Daniel Leviv dari The Iran Primer, Hamas dan PIJ menggunakan taktik yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama untuk menggantikan Israel dengan negara Islam.
Dibentuk pada tahun 1987, Hamas memiliki pengikut di Gaza dan Tepi Barat; itu mencalonkan diri pada pemilu Palestina tahun 2006.
Sedangkan PIJ yang dibentuk pada tahun 1979, adalah faksi yang lebih militan; mereka beroperasi terutama di Gaza tetapi juga menjalankan sel-sel di Tepi Barat.