Duterte Minta Indonesia 'Ledakkan' Bajak Laut di Perairan Regional

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 05:13 WIB
Duterte Minta Indonesia Ledakkan Bajak Laut di Perairan Regional
Duterte Minta Indonesia 'Ledakkan' Bajak Laut di Perairan Regional
A A A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta para pemimpin Indonesia dan Malaysia untuk ”meledakkan” bajak laut atau perompak dari perairan regional. Kelompok Abu Sayyaf yang kerap menculik awak kapal untuk uang tebusan dikhawatirkan akan membuat perairan regional menjadi “Somalia kedua”.

Pernyataan Duterte muncul setelah dia mengumumkan Kota Marawi selatan terbebas dari pengaruh teroris setelah pertempuran melanda kota Muslim itu selama lima bulan terakhir.

”Ledakkan mereka keluar dari laut untuk menjaga agar jalur pelayaran kita tetap terbuka dan aman. Mereka telah melakukan cukup banyak pembajakan di sana, cukup banyak uang yang dikumpulkan dari tebusan,” kata Duterte dalam sebuah pidato di sebuah forum untuk para diplomat dan pemimpin Asia Tenggara di Manila.

”Saya baru saja menyelesaikan perang di Marawi, mungkin saya bisa memfokuskan kembali seluruh angkatan bersenjata untuk menangani masalah ini sekali dan untuk selamanya,” ujar Duterte, yang dilansir dari AFP, Sabtu (21/10/2017).

Kelompok militan bersenjata pro-ISIS sempat menyerbu dan menduduki sebagian wilayah Marawi sejak 23 Mei lalu. Duterte menganggap kelompok militan itu berupaya untuk membangun “kekhalifahan”-nya Asia Tenggara.

Konflik di Marawi dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan memaksa sekitar 400.000 warga mengungsi.

Meski pertempuran di Marawi mereda, Duterte mengatakan bahwa kelompok militan terus mengancam rute pasokan dan jalur pelayaran Asia Tenggara.

Dia mencontohkan Selat Melaka sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia yang berada di antara Semenanjung Malaysia dan pulau Sumatra di Indonesia. Kawasan perairan, menurut Duterte menderita akibat terorisme.

”Ada sesuatu yang harus dilakukan, tindakan drastis untuk situasi yang sangat berbahaya,” katanya.

Filipina, Malaysia dan Indonesia telah meluncurkan patroli udara dan laut yang terkoordinasi untuk memerangi ancaman keamanan di perairan regional.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4289 seconds (0.1#10.140)