Siswa SD Ini Diberi PR Hitung 10.000 Butir Beras, Jam 2 Pagi Belum Rampung, Keluarganya Frustrasi

Senin, 13 November 2023 - 12:52 WIB
loading...
Siswa SD Ini Diberi...
Siswa SD di China diberi PR menghitung 10.000 butir beras. Hingga pukul 02.00 pagi belum rampung, keluarganya frustrasi. Foto/Sanook
A A A
BEIJING - Seorang siswa sekolah dasar (SD) di China diberi pekerjaan rumah (PR) yang tidak biasa oleh gurunya. Yakni menghitung 10.000 butir beras.

Tugas aneh ini membuat keluarga siswa tersebut frustrasi karena ikut terjaga sepanjang malam. PR itu bahkan belum rampung dikerjakan pada pukul 02.00 dini hari.

Ini terjadi di provinsi Liaoning, China, dan menarik perhatian besar dari komunitas online di negara tersebut.

Frustrasi dengan tugas yang tidak masuk akal, orang tua siswa tersebut bertanya kepada guru, sehingga memberikan penjelasan yang mengejutkan.

Mengutip dari The Thaiger, Senin (13/11/2023), orang tua yang tidak disebutkan namanya tersebut menceritakan bagaimana mereka duduk sepanjang malam sambil ikut mengerjakan tugas sekolah anaknya.



Tugas berat itu sangat memengaruhi istirahat keluarga, menyebabkan orang tua mengeluh kepada sekolah tentang metode pengajaran guru. Mereka juga mempertanyakan kemampuan mengajar sang guru.

Orang tua terkejut dengan penjelasan guru. Dengan tenang guru itu menjelaskan bahwa latihan tersebut tidak dimaksudkan agar siswa menghitung 10.000 butir beras secara langsung.

Sebaliknya, hal ini dirancang untuk mendorong anak-anak dan orang tua menemukan cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan tugas, memperkuat ikatan mereka sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi yang menantang.

Guru menyarankan agar orang tua dapat membantu anaknya dengan menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa butir di dalamnya. Mereka kemudian dapat mengulangi proses penimbangan sebanyak 50 kali untuk memperkirakan dengan cepat sekitar 10.000 butir.

Tujuan utama latihan ini adalah untuk menguji keluwesan berpikir, meningkatkan kemampuan analisis logis siswa. Metode ini tidak hanya membantu siswa mengurangi stres belajar siang dan malam tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan penting.

Penjelasan guru membuat orang tua terkejut dan mengungkapkan bahwa keluarga itu belum diberitahu tentang metode penghitungan ini, sehingga menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman tentang PR yang diberikan guru.

Setelah di-posting di media sosial, kejadian tersebut mendapat beragam pendapat.

Meskipun ada yang mendukung metode pengajaran baru ini untuk membantu anak-anak mempelajari dan mempraktikkan berbagai keterampilan selain membaca buku teks, ada pula yang percaya bahwa PR tersebut adalah tanggung jawab orang tua karena anak tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut sendirian.

Guru perlu memberi tahu orang tua siswa terlebih dahulu dan tidak boleh membiarkan orang tua siswa tidak mengetahui metode pengajaran tersebut. Oleh karena itu, tidak salah jika keluarga siswa mengatakan bahwa kemampuan mengajar gurunya kurang baik.

Kejadian ini adalah bagian dari tren yang berkembang di China di mana para guru menambahkan latihan-latihan yang tidak konvensional ke dalam pengetahuan buku teks tradisional.

Selain sekadar menyelesaikan latihan di buku kerja, siswa juga diberikan tugas praktis seperti mencuci kaki orang tua atau membantu orang tua memasak. Setelah anak-anak menyelesaikan tugas-tugas ini, mereka berbagi pengalaman mereka di kelas.

Latihan-latihan ini bertujuan untuk membantu anak-anak menghargai dan memahami perjuangan orang tua mereka, serta mengetahui bagaimana mengungkapkan perasaan mereka terhadap orang yang mereka cintai.

Salah satu latihan tersebut, penghitungan anak itik, telah menarik banyak minat. Ini menantang siswa untuk mengembangkan kesabaran, dan ketelitian serta membantu mengasah karakter mereka.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)