Hamas Ingin Perang Permanen dengan Israel, Ini Misinya

Jum'at, 10 November 2023 - 00:01 WIB
loading...
Hamas Ingin Perang Permanen dengan Israel, Ini Misinya
Wilayah Jalur Gaza, Palestina, hancur dibombardir militer Israel. Hamas ingin perang permanen dengan Israel. Foto/REUTERS
A A A
DOHA - Para pemimpin tinggi Hamas mengeklaim tidak berminat untuk memerintah Jalur Gaza atau pun memperbaiki kehidupan lebih dari 2 juta penduduknya, yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan yang parah.

Sebaliknya, mereka ingin terlibat dalam perang permanen dengan Israel untuk menopang perjuangan Palestina yang hingga kini masih diduduki.

Dalam serangkaian wawancara dengan New York Times, Khalil al-Hayya, anggota badan pimpinan tertinggi Hamas, membela serangan mengejutkan kelompok tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel, sehingga memicu respons besar-besaran militer Zionis.

Al-Hayya mengungkap misi perang dengan Israel sekarang ini adalah mengangkat masalah Palestina, yang menurutnya mulai dilupakan oleh dunia internasional.



“Kami berhasil membawa kembali masalah Palestina ke meja perundingan, dan sekarang tidak ada seorang pun di kawasan ini yang merasa tenang,” katanya, yang berbicara dari Qatar.

Mengutip laporan New York Times, Kamis (9/11/2023), para petinggi Hamas juga menyatakan sedikit keinginannya untuk memerintah Gaza atau menyediakan layanan penting bagi rakyatnya.

“Saya berharap keadaan perang dengan Israel akan menjadi permanen di seluruh perbatasan dan dunia Arab akan mendukung kami,” kata Taher El-Nounou, penasihat media Hamas.

Dia menambahkan bahwa tujuannya bukan untuk menjalankan Gaza, melainkan untuk menyediakan air, listrik, dan sejenisnya.

“Hamas, Qassam, dan kelompok perlawanan membangunkan dunia dari tidur nyenyaknya dan menunjukkan bahwa masalah ini harus tetap didiskusikan,” katanya.

“Pertempuran ini bukan karena kami menginginkan bahan bakar atau pekerja. Pertempuran ini tidak bertujuan untuk memperbaiki situasi di Gaza. Pertempuran ini bertujuan untuk menggulingkan situasi sepenuhnya.”

Perang di Gaza saat ini dipicu oleh serangan besar Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu, menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik.

Israel merespons dengan mendeklarasikan perang melawan Hamas. Sejak itu, militer Zionis membombardir Gaza nyaris tanpa henti. Sudah lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh, kata pejabat kesehatan Palestina di Gaza. Sekitar 40 persen dari mereka yang terbunuh adalah anak-anak.

Para pejabat Israel menolak membahas gencatan senjata sampai para sandera yang diculik oleh Hamas dipulangkan.

Sementara itu, kehidupan para pemimpin utama Hamas yang sarat dengan kemewahan menuai kritik dari pakar. Sebelumnya, para pejabat Israel mengeklaim para pemimpin Hamas mengumpulkan jackpot besar-besaran berupa “uang teror” yang jumlahnya mencapai miliaran dolar.

“Jumlah ini benar-benar mengejutkan, mengingat banyaknya uang yang berhasil dihimpun oleh para pemimpin ini,” kata Jonathan Schanzer, wakil presiden senior penelitian di The Foundation For Defense of Democracies kepada Fox News.

Menurut laporan Fox News, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pendahulunya; Khaled Mashaal, masing-masing memiliki kekayaan sekitar USD4 miliar, dan pemimpin biro politik Hamas Mousa Abu Marzouk memiliki kekayaan USD3 miliar.

Kelompok ini, lanjut laporan tersebut, diperkirakan memperoleh lebih dari USD1 miliar per tahun dari jaringan global yang mencakup mata uang kripto, real estate, bisnis sah, dan pengenaan pajak serta memeras penduduk Gaza.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1319 seconds (0.1#10.140)