5 Negara Amerika Latin yang Jadi Pendukung Palestina, 3 Sudah Putuskan Hubungan dengan Israel
loading...
A
A
A
CARACAS - Ada sejumlah negara Amerika Latin yang menjadi pendukung Palestina. Beberapa di antaranya bahkan sudah memutuskan hubungannya dengan Israel.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza semakin ganas. Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan ini membuat sejumlah negara di dunia memberi reaksi.
Terbaru, bisa disebutkan seperti Bolivia yang berani memutus hubungan diplomatik dan menarik duta besarnya dari Israel. Selain Bolivia, ternyata masih ada beberapa negara Amerika Latin lain yang turut mendukung Palestina. Siapa sajakah mereka?
Negara Amerika Latin yang Mendukung Palestina
Venezuela memiliki riwayat panjang dalam hubungannya dengan Israel. Pada awal pendirian Israel, mereka menjadi salah satu negara yang menjalin hubungan diplomatik dan mendukung keanggotaan negara Yahudi itu di PBB.
Mengutip laman Middle East Monitor, Kamis (9/11/2023), seiring waktu hubungan tersebut berubah total. Saat era Presiden Hugo Chavez, Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai tanggapan pengeboman Gaza tahun 2008-2009.
Tak hanya itu, mereka juga mengusir duta besar Israel beserta stafnya, hingga menutup kantor kedutaan besar di Caracas.
Setelah itu, Venezuela beralih menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina dan memberikan akses untuk membuka kedutaan besar.
Sikap ini berlanjut di era pemerintahan Nicolas Maduro. Pemimpin Venezuela itu menegaskan posisinya sebagai pendukung Palestina dan mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan tindakan kejam Israel.
Bolivia menjadi negara terbaru yang menunjukan dukungan tegas kepada Palestina. Beberapa waktu lalu, mereka baru saja memutuskan hubungan dengan Israel akibat serangan brutal yang terus terjadi di Gaza.
Tak hanya itu, Bolivia juga memanggil duta besarnya dari Tel Aviv guna berkonsultasi lebih lanjut. Menanggapi hal ini, pihak Israel justru menyebut Bolivia telah menyerah terhadap ‘terorisme’.
Awalnya, Kuba bersama Fidel Castro sangat mendukung Israel. Hal ini dikarenakan simpatinya terhadap orang Yahudi yang dulu menjadi korban penindasan.
Namun, kondisi tersebut berubah seiring waktu. Melihat tingkah Israel yang mulai melenceng, Castro memutuskan hubungan Kuba dengan negara Yahudi itu sebelum Perang Yom Kippur tahun 1973.
Mengutip Jewish Virtual Library, pemerintah Kuba bahkan sempat mengundang Yasser Arafat dan menawarkan bantuan pelatihan militer bagi PLO.
Pada 12 Oktober 1979, Fidel Castro menyampaikan pidato di PBB yang menyatakan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Lebih jauh, ia menyamakan keadaan tersebut seperti genosida yang dilakukan Nazi kepada etnis Yahudi di masa lampau.
Pada konflik terbaru antara Israel-Hamas, Kuba juga menyerukan gencatan senjata segera. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyaknya warga sipil yang menjadi korban pertempuran.
Berikutnya ada Cile. Presiden Gabriel Boric mengumumkan pihaknya telah memanggil pulang duta besarnya di Israel sementara waktu.
Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas munculnya isu pelanggaran hukum kemanusiaan yang dilakukan Israel. Lebih jauh, Boric juga menyerukan gencatan senjata di antara kedua pihak untuk menghindari bertambahnya korban jiwa.
Kolombia juga mengambil tindakan tegas terhadap Israel. Mereka memanggil pulang duta besarnya untuk Israel dengan alasan negara Yahudi itu telah melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang tidak bisa diterima.
Langkah ini dilakukan Kolombia sejak beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Presiden Gustavo Petro juga memperingatkan bahwa negaranya bisa segera memutuskan hubungan diplomatik jika pasukan Israel tidak kunjung menahan serangannya.
Itulah sejumlah negara Amerika Latin yang mendukung Palestina.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza semakin ganas. Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan ini membuat sejumlah negara di dunia memberi reaksi.
Terbaru, bisa disebutkan seperti Bolivia yang berani memutus hubungan diplomatik dan menarik duta besarnya dari Israel. Selain Bolivia, ternyata masih ada beberapa negara Amerika Latin lain yang turut mendukung Palestina. Siapa sajakah mereka?
Negara Amerika Latin yang Mendukung Palestina
1. Venezuela
Venezuela memiliki riwayat panjang dalam hubungannya dengan Israel. Pada awal pendirian Israel, mereka menjadi salah satu negara yang menjalin hubungan diplomatik dan mendukung keanggotaan negara Yahudi itu di PBB.
Mengutip laman Middle East Monitor, Kamis (9/11/2023), seiring waktu hubungan tersebut berubah total. Saat era Presiden Hugo Chavez, Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai tanggapan pengeboman Gaza tahun 2008-2009.
Tak hanya itu, mereka juga mengusir duta besar Israel beserta stafnya, hingga menutup kantor kedutaan besar di Caracas.
Setelah itu, Venezuela beralih menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina dan memberikan akses untuk membuka kedutaan besar.
Sikap ini berlanjut di era pemerintahan Nicolas Maduro. Pemimpin Venezuela itu menegaskan posisinya sebagai pendukung Palestina dan mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan tindakan kejam Israel.
2. Bolivia
Bolivia menjadi negara terbaru yang menunjukan dukungan tegas kepada Palestina. Beberapa waktu lalu, mereka baru saja memutuskan hubungan dengan Israel akibat serangan brutal yang terus terjadi di Gaza.
Tak hanya itu, Bolivia juga memanggil duta besarnya dari Tel Aviv guna berkonsultasi lebih lanjut. Menanggapi hal ini, pihak Israel justru menyebut Bolivia telah menyerah terhadap ‘terorisme’.
3. Kuba
Awalnya, Kuba bersama Fidel Castro sangat mendukung Israel. Hal ini dikarenakan simpatinya terhadap orang Yahudi yang dulu menjadi korban penindasan.
Namun, kondisi tersebut berubah seiring waktu. Melihat tingkah Israel yang mulai melenceng, Castro memutuskan hubungan Kuba dengan negara Yahudi itu sebelum Perang Yom Kippur tahun 1973.
Mengutip Jewish Virtual Library, pemerintah Kuba bahkan sempat mengundang Yasser Arafat dan menawarkan bantuan pelatihan militer bagi PLO.
Pada 12 Oktober 1979, Fidel Castro menyampaikan pidato di PBB yang menyatakan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Lebih jauh, ia menyamakan keadaan tersebut seperti genosida yang dilakukan Nazi kepada etnis Yahudi di masa lampau.
Pada konflik terbaru antara Israel-Hamas, Kuba juga menyerukan gencatan senjata segera. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyaknya warga sipil yang menjadi korban pertempuran.
4. Cile
Berikutnya ada Cile. Presiden Gabriel Boric mengumumkan pihaknya telah memanggil pulang duta besarnya di Israel sementara waktu.
Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas munculnya isu pelanggaran hukum kemanusiaan yang dilakukan Israel. Lebih jauh, Boric juga menyerukan gencatan senjata di antara kedua pihak untuk menghindari bertambahnya korban jiwa.
5. Kolombia
Kolombia juga mengambil tindakan tegas terhadap Israel. Mereka memanggil pulang duta besarnya untuk Israel dengan alasan negara Yahudi itu telah melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang tidak bisa diterima.
Langkah ini dilakukan Kolombia sejak beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Presiden Gustavo Petro juga memperingatkan bahwa negaranya bisa segera memutuskan hubungan diplomatik jika pasukan Israel tidak kunjung menahan serangannya.
Itulah sejumlah negara Amerika Latin yang mendukung Palestina.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(sya)