Mantan PM Malaysia Mahathir Murka Lihat Israel Bantai Warga Palestina di Gaza
loading...
A
A
A
“Mereka bisa masuk Kristen, atau beremigrasi, atau dihukum mati. Sebagian besar memilih untuk bermigrasi. Orang-orang Yahudi tidak mempunyai tanah sendiri. Jadi mereka bermigrasi ke Tunisia, Aljazair, Maroko dan Turki. Ini semua adalah negara-negara Muslim. Mereka juga bermigrasi ke Palestina,” ungkap dia.
Menurut Mahathir, “Mereka bertahan dan bahkan ada yang sejahtera. Sesama warga Muslim tidak melakukan pogrom terhadap mereka.”
“Mereka meninggalkan negara-negara ini hanya setelah negara Israel terbentuk. Dan sejak itu terjadi peperangan yang sengit ketika orang-orang Palestina yang diusir berusaha mendapatkan kembali tanah mereka,” tegas dia.
Dia mempertanyakan secara retoris, “Apakah orang Israel mengingat Holocaust dan Nazi? Apakah mereka ingat Ferdinand dan Isabella memberi mereka tiga pilihan? Apakah mereka ingat suaka mereka di negara-negara Muslim?”
“Ternyata tidak. Sama sekali tidak jika perang genosida mereka terhadap Palestina, kebrutalan mereka bisa menjadi indikasi,” pungkas dia.
Menurut Mahathir, “Mereka bertahan dan bahkan ada yang sejahtera. Sesama warga Muslim tidak melakukan pogrom terhadap mereka.”
“Mereka meninggalkan negara-negara ini hanya setelah negara Israel terbentuk. Dan sejak itu terjadi peperangan yang sengit ketika orang-orang Palestina yang diusir berusaha mendapatkan kembali tanah mereka,” tegas dia.
Dia mempertanyakan secara retoris, “Apakah orang Israel mengingat Holocaust dan Nazi? Apakah mereka ingat Ferdinand dan Isabella memberi mereka tiga pilihan? Apakah mereka ingat suaka mereka di negara-negara Muslim?”
“Ternyata tidak. Sama sekali tidak jika perang genosida mereka terhadap Palestina, kebrutalan mereka bisa menjadi indikasi,” pungkas dia.
(sya)