7 Perang Kota Paling Besar, Dahsyat, dan Berdarah di Dunia

Rabu, 08 November 2023 - 14:01 WIB
loading...
7 Perang Kota Paling Besar, Dahsyat, dan Berdarah di Dunia
Tank Israel dikerahkan ke perbatasan Jalur Gaza di wilayah selatan Israel pada 1 November 2023. Foto/AP
A A A
JALUR GAZA - Perang kota adalah konflik bersenjata yang terjadi di lingkungan perkotaan. Perang jenis ini biasanya sangat sengit dan berdarah karena melibatkan pertempuran di antara pasukan bersenjata di kawasan yang padat penduduk.

Pertempuran di wilayah kota memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari jenis perang lainnya, antara lain keterlibatan pasukan bersenjata dan warga sipil.

Perang kota sering melibatkan pertempuran antara pasukan bersenjata dari dua pihak yang bertikai, serta warga sipil yang terjebak di tengah-tengah konflik.

Tak hanya itu, perang kota terjadi di lingkungan perkotaan yang kompleks, dengan banyak bangunan dan jalan yang berliku-liku. Hal ini menyulitkan pasukan untuk bergerak dan mengontrol wilayahnya.

Perang kota dapat menimbulkan kerusakan yang luas, baik pada infrastruktur maupun nyawa manusia.

Daftar Perang Kota Terbesar di Dunia


Berikut adalah daftar perang kota terbesar di dunia, berdasarkan jumlah korban jiwa:

1. Perang Stalingrad (1942-1943)


Pertempuran Stalingrad terjadi selama lima bulan di kota Stalingrad, Rusia, antara pasukan Jerman dan Uni Soviet. Pertempuran ini menelan korban jiwa hingga 2 juta orang, termasuk 1,5 juta warga sipil.

Stalingrad adalah nama lama dari kota Volgograd, Rusia, yang terletak di tepi Sungai Volga.

Pada tahun 1925, kota Tsaritsyn, Rusia, diubah namanya menjadi Stalingrad untuk menghormati Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet saat itu.

Namun, setelah kematian Stalin pada tahun 1953, nama kota ini diubah kembali menjadi Volgograd pada tahun 1961.

2. Pertempuran Leningrad (1941-1944)


Pertempuran ini terjadi selama 900 hari di kota Leningrad, Rusia, antara pasukan Jerman dan Uni Soviet. Pertempuran ini menyebabkan kematian hingga 1,5 juta orang, termasuk 1 juta warga sipil.

Leningrad adalah nama lama dari kota Saint Petersburg, Rusia, yang terletak di tepi Sungai Neva.

Kota Leningrad didirikan oleh Peter I, Tsar Rusia, pada tahun 1703. Kota ini diubah namanya menjadi Saint Petersburg pada tahun 1914, selama Perang Dunia I.

Namun, nama Leningrad dikembalikan lagi pada tahun 1944, setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pada tahun 1991, setelah runtuhnya Uni Soviet, nama kota ini diubah kembali menjadi Saint Petersburg.

3. Perang Dunia II di Eropa (1939-1945)


Perang ini melibatkan sebagian besar negara di Eropa, dan berlangsung selama enam tahun. Perang ini menyebabkan kematian hingga 60 juta orang, termasuk 20 juta warga sipil.

4. Perang Saudara Amerika (1861-1865)


Perang ini terjadi antara negara bagian utara dan selatan Amerika Serikat, dan berlangsung selama empat tahun. Perang ini menyebabkan kematian hingga 620.000 orang, termasuk 360.000 warga sipil.

5. Perang China-Jepang Kedua (1937-1945)


Perang ini terjadi antara Republik Rakyat China dan Kekaisaran Jepang, dan berlangsung selama delapan tahun. Perang ini menyebabkan kematian hingga 20 juta orang, termasuk 10 juta warga sipil.

6. Perang Rusia dan Ukraina


Perang Rusia dan Ukraina yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2022 juga merupakan perang kota.

Pertempuran ini telah menyebabkan kerusakan yang luas di berbagai kota di Ukraina, termasuk Kiev, Kharkiv, Mariupol, dan Odessa.

Perang kota di Ukraina memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan perang kota di masa lalu. Perang ini melibatkan pertempuran antara pasukan bersenjata dari kedua belah pihak, serta warga sipil yang terjebak di tengah-tengah konflik.

Lingkungan perkotaan yang kompleks juga menyulitkan pasukan untuk bergerak dan mengontrol wilayahnya.

Namun, ada juga beberapa perbedaan antara perang kota di Ukraina dengan perang kota di masa lalu.

Perang ini menggunakan teknologi militer yang lebih canggih, seperti rudal jelajah dan senjata presisi. Teknologi ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan korban jiwa yang lebih banyak.

Selain itu, perang kota di Ukraina juga memiliki dampak yang lebih luas, karena melibatkan negara-negara lain di dunia. Perang ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Ukraina, dan telah memicu krisis ekonomi dan politik di seluruh dunia.

7. Perang di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas


Perang ini melibatkan pertempuran antara pasukan bersenjata dari Israel dan Hamas, serta warga sipil yang terjebak di tengah-tengah konflik. Lingkungan perkotaan yang kompleks juga menyulitkan pasukan untuk bergerak dan mengontrol wilayahnya.

Perang di Jalur Gaza telah berlangsung sejak tahun 2008, dan telah terjadi beberapa kali pertempuran besar, seperti Perang Gaza 2009, Perang Gaza 2014, dan Perang Gaza 2021.

Pertempuran ini telah menyebabkan kerusakan yang luas di Jalur Gaza, termasuk bangunan, infrastruktur, dan fasilitas kesehatan. Perang ini juga telah menyebabkan korban jiwa yang besar, baik dari kalangan militer maupun warga sipil.

Korban jiwa terbesar dalam perang ini adalah warga sipil Palestina karena serangan bom dan rudal Israel yang berlebihan di wilayah permukiman warga.

Dalam perang terbaru saat ini, Israel telah membunuh lebih dari 10.000 warga Palestina di Jalur Gaza.

Dampak Perang Kota


Perang kota memiliki dampak yang luas, baik pada infrastruktur maupun nyawa manusia. Dampak tersebut antara lain kehancuran infrastruktur.

Perang kota dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada infrastruktur, seperti bangunan, jalan, dan jembatan. Hal ini dapat menghambat aktivitas ekonomi dan sosial.

Selain itu, perang kota sering menyebabkan korban jiwa yang besar, baik dari kalangan militer maupun warga sipil.

Warga sipil yang terjebak di tengah-tengah perang kota sering mengalami penderitaan, seperti kelaparan, penyakit, dan kekerasan.

Perang kota adalah konflik yang sangat brutal dan kejam. Perang jenis ini dapat menimbulkan dampak yang luas dan berkepanjangan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)