Coba Bunuh Erdogan, 40 Tentara dan Tokoh Turki Dipenjara Seumur Hidup

Kamis, 05 Oktober 2017 - 07:53 WIB
Coba Bunuh Erdogan,...
Coba Bunuh Erdogan, 40 Tentara dan Tokoh Turki Dipenjara Seumur Hidup
A A A
ANKARA - Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup terhadap 40 orang yang terbukti merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam usaha kudeta yang gagal tahun lalu. Para terdakwa ini termasuk 31 tentara.

Vonis dijatuhkan dalam persidangan hari Rabu di wilayah barat daya Kota Mugla. Kota Mugla berada di dekat resor mewah tempat Erdogan dan keluarganya lolos dari sebuah tim tentara nakal yang menyerbu hotelnya pada malam kudeta pada 15 Juli 2016.

Mereka yang terlibat termasuk Gokhan Sahin Sonmezates, seorang mantan brigadir jenderal yang dituduh mengarahkan plot tersebut. Mantan komandan elite Zekeriya Kuzu, yang ditemukan bersembunyi di gua empat hari setelah kudeta yang gagal, juga mendapat hukuman penjara seumur hidup.

Tokoh penting lain yang diadili adalah bekas pembantu militer Erdogan, Ali Yazici, yang dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Dari total 47 terdakwa, hanya satu yang dibebaskan, yakni mantan letnan kolonel Huseyin Yilmaz.

Persidangan dimulai pada 20 Februari 2017. Banyak vonis telah dijatuhkan dalam beberapa kasus yang lebih rendah. Namun, vonis pada hari Rabu kemarin merupakan putusan pertama yang melibatkan tersangka komplotan kudeta papan atas.

Kudeta yang di Turki telah menewaskan 249 orang. Pada malam percobaan kudeta, dua petugas polisi terbunuh saat menjaga Hotel Grand Yazici di kota pelabuhan Mediterania Marmaris, tempat Erdogan berlibur bersama keluarganya,

Guzel Eker, ibu dari salah satu dari dua perwira tersebut, Nedip Cengiz Eker, mengaku lega dengan putusan hukum yang dijatuhkan.

”Saya terbakar di dalam. Sudah cukup bagi saya bahwa mereka telah diberi hukuman seumur hidup,” katanya, seperti dikutip kantor berita Anadolu, Kamis (5/10/2017).

Presiden Erdogan mengatakan bahwa lolosnya dia dari rencana pembunuhan itu hanya berlangsung beberapa menit, di mana dia berhasil melarikan diri dari hotel dan kembali ke Istanbul dengan pesawat.

”Jika saya tinggal 10 atau 15 menit lagi di sana, saya pasti terbunuh, atau saya akan diambil,” kata Erdogan kepada CNN dalam sebuah wawancara beberapa hari setelah kudeta.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0003 seconds (0.1#10.140)