Retorika Genosida Gaza Ala Israel, dari Senjata Kiamat hingga Bom Nuklir

Senin, 06 November 2023 - 12:05 WIB
loading...
A A A
“Kemudian, para pejabat Israel memasukkan pernyataan untuk menjelaskan kepada Washington bahwa Israel akan ‘mempertahankan dirinya sendiri’, dan oleh karena itu, mereka tidak akan menganggap persenjataan nuklir Amerika sebagai pengganti senjata nuklir Israel," lanjut dia.

Presiden George W. Bush, Barack Obama dan Donald Trump masing-masing menandatangani versi terbaru surat tersebut.

Skandal Vanunu


Keberadaan program nuklir Israel baru terungkap ke masyarakat umum pada tahun 1986 ketika surat kabar Inggris The Sunday Times menerbitkan sebuah cerita mengejutkan yang menampilkan pelapor Mordechai Vanunu, mantan teknisi Dimona.

Vanunu memberikan rincian dan foto-foto cara kerja bagian dalam pembangkit listrik tenaga nuklir pada makalah tersebut.

“Berdasarkan pengungkapannya, beberapa ahli memperkirakan bahwa Israel telah membuat antara 100 dan 200 senjata nuklir dengan hasil dan kompleksitas yang berbeda-beda,” tulis Nuclear Threat Initiative.

Teknisi nuklir kelahiran Maroko ini tinggal sebentar di Australia pada tahun 1986, di mana dia berpindah agama dari Yudaisme ke Kristen. Pada bulan September tahun itu, dia terbang ke London untuk menceritakan kisahnya kepada media.

Namun dia segera dibujuk keluar dari Inggris oleh seorang wanita agen Mossad yang menyamar sebagai turis Amerika di sebuah operasi "perangkap madu". Dia meyakinkannya untuk terbang ke Roma, di mana dia dibius dan diculik.

Vanunu diterbangkan kembali ke Israel, di mana dia dihukum karena pengkhianatan dalam persidangan rahasia, dan menghabiskan 18 tahun di balik jeruji besi. Dia dibebaskan pada tahun 2004 tetapi dilarang melakukan perjalanan atau kontak dengan orang asing tanpa izin sebelumnya.

Dikenal luas sebagai pengkhianat di Israel, Vanunu tidak diakui oleh sebagian besar keluarganya, menurut laporan Reuters setelah dia dibebaskan.

Namun dia juga dirayakan sebagai pahlawan oleh gerakan anti-nuklir global dan berulang kali dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1330 seconds (0.1#10.140)