Menghadapi Krisis Paling Parah, Lebanon di Ujung Kehancuran

Kamis, 06 Agustus 2020 - 10:35 WIB
loading...
A A A
Demonstrasi pun di banyak kawasan di Lebanon . Ditambah dengan penutupan bank selama dua pekan sehingga membuat banyak penarikan uang di masyarakat. Mata uang Lebanon turun hingga 80% di pasar gelap. Uang tabungan masyarakat pun seperti menguap. Sudah pasti, kemiskinan pun berdampak sangat nyata.

Kehancuran Lebanon sebagai negara pun seperti di depan mata. Padahal, selama ini Lebanon sebagai yang dikenal sebagai model keragaman dan ketahanan di dunia Arab. Tapi, kini Lebanon terancam kolaps. Kekhawatiran semakin nyata karena terjadi penurunan ketika negara kecil itu kehilangan identitas dan semangat entrepreneurial-nya.

Di masa lalu, Lebanon kerap menyalahkan ketegangan disebabkan oleh pihak luar. Dengan 18 kelompok agama, pemerintahan lemah dan negara tetangga yang kuat menjadikan Lebanon menjadi ajang perang kepentingan. Perang sipil 1975-1990 menjadi “Beirut” kerap menghasilkan pemimpin perang menjadikan politikus. Perang pun berlanjut ke ranah politik. Kehadiran Hezbollah sebagai sayap kekuatan Iran di Lebanon menjadikan Iran pun menjadi ladang pertarungan antara Iran dan Arab Saudi.

Tapi, krisis Lebanon bukan hanya disebabkan karena akar konflik politik yang sudah mengakar. Korupsi yang telah terjadi selama beberapa dekade dan ketapakan politikus menjadikan krisis ekonomi semakin parah. Ditambah dengan kronisme dan patronase terhadap komunitas dan kelompok mereka juga menjadikan Lebanon semakin terpecah belah. (Baca juga: Sikap Mensos Tolak Kader Partai Jadi Koordinator PKH Diapresiasi)

“Permasalahan paling parah di Lebanon adalah korupsi yang telah mendemokratisasi negara itu. Bukan hanya pada satu orang, tetapi semua aspek,” kata wakil presiden kajian Carnegie Endowment for International Peace, Marwan Muasher. “Semua sekte atau kelompok memiliki sektor yang dikontrol dan mendapatkan uang dari sana. Itu yang membuat kelompok tersebut bergembira,” katanya.

Dijelaskan oleh Maha Yehia, Direktur Carnegie Middle East Center, kejatuhan Lebanon merepresentasikan kehancuran epik dengan dampak pada generasi berikutnya. Pilar utama Lebanon sudah hancur, termasuk kebebasan dan pusat keuangan dan pariwisata di Timur Tengah.

Ketika bantuan IMF sudah tidak bisa diharapkan lagi untuk mengatasi krisis, kemana Lebanon akan meminta bantuan? Iran sendiri bukan kekuatan besar dengan dana yang banyak. Saudi pun tidak terlalu peduli karena pemerintahan Lebanon dikuasai kelompok pro-Iran. Harapan terakhir pada Prancis yang menjadikan Lebanon sebagai teman dekat. Tapi, Paris belum memberikan sinyal.

Padahal krisis Lebanon bisa memberikan dampak lebih luas. Mona Yaacoubian, penasehat senior Institute of Peace menyebutkan, kehancuran total Lebanon bisa menyebabkan krisis pengungsi ke Eropa. “Krisis itu juga bisa menyebabkan ketidakstabilan di Suriah hingga Irak. Itu akan berdampak buruk bagi aliansi AS di Timur Tengah,” katanya. (Lihat videonya: Suasana Terkini Pascaledakan Maut di Beirut Ibu Kota Lebanon)

Yaacoubian pun menyatakan, AS tidak bisa mengabaikan Lebanon jatuh ke kehancuran. “Lebanon bisa menjadi neara yang gagal di Mediterania,” paparnya.

Sebenarnya, harapan utama Lebanon adalah bantuan IMF. Seperti diungkapkan Nasser Saidi, mantan wakil gubernur bank sentral Lebanon , negara itu membutuhkan USD30 juta untuk paket bantuan tiga hingga lima tahun. “Lebanon harus mengakui mereka membutuhkan bantuan IMF dan proses negosiasi harus dimulai secepatnya,” katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
Hizbullah Peringatkan...
Hizbullah Peringatkan Israel: Waktu Tidak Tak Terbatas!
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Israel Gelar Serangan...
Israel Gelar Serangan Baru ke Lebanon, Dunia Kutuk Zionis
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Angkatan Laut Korut Dipersenjatai Nuklir
Horor! Bus Ngebut Seruduk...
Horor! Bus Ngebut Seruduk Deretan Mobil Antre di Gerbang Tol, 12 Orang Tewas
Rekomendasi
Seberapa Kaya Oleksandr...
Seberapa Kaya Oleksandr Usyk? Petinju Tajir dari Ukraina yang Menggemparkan
Khotbah Jumat : Anjuran...
Khotbah Jumat : Anjuran Memperbanyak Zikir di Bulan Dzulqadah
Pangeran William Simpan...
Pangeran William Simpan Dendam pada Harry, Siap Cabut Gelar saat Jadi Raja
Berita Terkini
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Terparah dalam Sejarah, Pejabat Zionis Saling Menyalahkan
40 menit yang lalu
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
10 jam yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
10 jam yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
11 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
11 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
12 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved