Khamenei Desak Negara-Negara Islam Boikot Israel: Berhenti Ekspor Minyak ke Zionis!
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendesak negara-negara Islam untuk memboikot Israel sebagai pembelaan terhadap rakyat Palestina di Gaza.
“Pengeboman di Gaza harus segera dihentikan...jalur ekspor minyak dan pangan ke rezim Zionis harus dihentikan,” seru Khamenei dalam pidatonya yang dipublikasikan media pemerintah Iran, Rabu (1/11/2023).
Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas yang didukung Teheran, yang menguasai Gaza, sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menyebabkan ratusan orang disandera.
Israel telah melancarkan pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Gaza dan memberlakukan pengepungan terhadap daerah kantong Palestina tersebut. Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 8.000 orang telah terbunuh.
Para ulama Iran telah memperingatkan Israel akan terjadinya eskalasi jika mereka gagal mengakhiri agresi terhadap warga Palestina di Gaza.
Para petinggi Iran mengindikasikan bahwa proksi yang didukung Teheran di Timur Tengah siap mengambil tindakan jika agresi terhadap Gaza terus berlanjut.
Mendukung perjuangan Palestina telah menjadi pilar politik Republik Islam Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979 dan merupakan cara teokrasi Muslim Syiah menjadikan Iran sebagai pemimpin di dunia Muslim.
Khamenei, pemimpin otoritas tertinggi Iran, mengatakan Amerika Serikat terlibat dalam kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
“Dunia Islam tidak boleh lupa bahwa dalam isu krusial di Gaza, pihak yang menentang bangsa Palestina yang tertindas adalah Amerika Serikat, Prancis dan Inggris,” kata Khamenei diiringi teriakan “Matilah Israel” dan “Matilah Amerika" oleh massa.
Israel, yang sekarang menjadi musuh bebuyutan Iran, telah lama menuduh para pemimpin di Teheran memicu kekerasan dengan memasok senjata ke Hamas.
Israel juga menuduh Teheran memberikan dukungan moral dan finansial kepada kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
“Salah satu tindakan Barat yang tidak tahu malu adalah menuduh pejuang Palestina melakukan terorisme,” kata Khamenei, sebagaimana dilansir Jerusalem Post.
“Pengeboman di Gaza harus segera dihentikan...jalur ekspor minyak dan pangan ke rezim Zionis harus dihentikan,” seru Khamenei dalam pidatonya yang dipublikasikan media pemerintah Iran, Rabu (1/11/2023).
Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas yang didukung Teheran, yang menguasai Gaza, sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menyebabkan ratusan orang disandera.
Israel telah melancarkan pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Gaza dan memberlakukan pengepungan terhadap daerah kantong Palestina tersebut. Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 8.000 orang telah terbunuh.
Para ulama Iran telah memperingatkan Israel akan terjadinya eskalasi jika mereka gagal mengakhiri agresi terhadap warga Palestina di Gaza.
Para petinggi Iran mengindikasikan bahwa proksi yang didukung Teheran di Timur Tengah siap mengambil tindakan jika agresi terhadap Gaza terus berlanjut.
Mendukung perjuangan Palestina telah menjadi pilar politik Republik Islam Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979 dan merupakan cara teokrasi Muslim Syiah menjadikan Iran sebagai pemimpin di dunia Muslim.
Khamenei, pemimpin otoritas tertinggi Iran, mengatakan Amerika Serikat terlibat dalam kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
“Dunia Islam tidak boleh lupa bahwa dalam isu krusial di Gaza, pihak yang menentang bangsa Palestina yang tertindas adalah Amerika Serikat, Prancis dan Inggris,” kata Khamenei diiringi teriakan “Matilah Israel” dan “Matilah Amerika" oleh massa.
Israel, yang sekarang menjadi musuh bebuyutan Iran, telah lama menuduh para pemimpin di Teheran memicu kekerasan dengan memasok senjata ke Hamas.
Israel juga menuduh Teheran memberikan dukungan moral dan finansial kepada kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
“Salah satu tindakan Barat yang tidak tahu malu adalah menuduh pejuang Palestina melakukan terorisme,” kata Khamenei, sebagaimana dilansir Jerusalem Post.
(mas)