Tidak Patuhi Resolusi PBB, China Bakal Kena Sanksi AS

Jum'at, 15 September 2017 - 01:19 WIB
Tidak Patuhi Resolusi PBB, China Bakal Kena Sanksi AS
Tidak Patuhi Resolusi PBB, China Bakal Kena Sanksi AS
A A A
WASHINGTON - China telah diberi tahu harus siap menerima konsekuensi dari Amerika Serikat (AS) jika tidak mematuhi sanksi baru PBB terhadap Korea Utara (Korut). Hal itu dikatakan oleh Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.

"Jika China tidak mematuhi sanksi ini, kami akan memberikan sanksi tambahan terhadap mereka dan mencegah mereka mengakses sistem dolar AS dan internasional, dan itu sangat berarti," kata Mnuchin, menambahkan bahwa perang ekonomi akan berhasil seperti dikutip dari Independent, Jumat (15/9/2017).

Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, awal pekan ini mengajukan sanksi baru terhadap Korut yang dengan suara bulat diterima oleh anggota Dewan Keamanan PBB. Haley menyebut hal itu sebagai sebuah kemenangan dan menghargai hubungan Presiden AS Donald Trump dengan rekannya dari China, Xi Jinping, sebagai alasan mengapa 15 anggota dewan tersebut dapat menyetujui hukuman yang lebih berat.

Baca Juga: DK PBB Akhirnya 'Tampar' Korut dengan Sanksi Keras karena Tes Nuklir

"Kami tidak senang menguatkan sanksi hari ini. Kami tidak mencari perang," kata Haley.

"Rejim Korea Utara belum melewati titik tidak bisa kembali. Jika Korea Utara terus menempuh jalan yang berbahaya, kami akan melanjutkan tekanan lebih lanjut. Pilihannya adalah milik mereka," tambahnya.

Dalam sambutannya, Duta Besar China untuk PBB Liu Jieyi memperingatkan AS terhadap upaya perubahan rezim dan penggunaan kekuatan militer. "China akan terus melakukan dialog," katanya.

Sedangkan Duta Besar Korut untuk PBB, Han Tae-song mengatakan dalam sebuah konferensi di Jenewa: "Tindakan yang akan dilakukan oleh Korut akan membuat AS menderita rasa sakit terbesar yang pernah ada dalam sejarahnya."

Sanksi yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB pada Agustus diperkirakan telah memangkas pendapatan ekspor tahunan KOrut sebesar $ 3 miliar sampai sepertiga.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4635 seconds (0.1#10.140)