Apakah Presiden Palestina Mahmoud Abbas Pro-Israel? Ini Jawabannya

Senin, 30 Oktober 2023 - 16:30 WIB
loading...
Apakah Presiden Palestina Mahmoud Abbas Pro-Israel? Ini Jawabannya
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Foto/REUTERS
A A A
TEPI BARAT - Mahmoud Abbas menjadi salah satu tokoh yang kerap mendapat sorotan publik seiring peperangan antara Israel dan pejuang Hamas Palestina.

Abbas adalah presiden Otoritas Palestina (PA) dan juga ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang merupakan perwakilan resmi rakyat Palestina di dunia internasional.

Dia telah berperan penting dalam membangun jaringan dan kontak yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian dengan Israel. Hal itu ditujukan untuk mewujudkan hak penentuan nasib sendiri bagi Palestina melalui solusi dua negara.

Meskipun Abbas dipandang sebagai mitra perdamaian oleh banyak negara Barat, ia juga mendapat banyak kritik dari pihak Palestina sendiri.

Lantas, apakah Mahmoud Abbas pro-Israel? Berikut jawabannya.

Mahmoud Abbas adalah Presiden Otoritas Palestina (OP) sejak tahun 2005. Ia juga merupakan Ketua Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sejak tahun 2004, dan Ketua Fatah atau partai politik utama di Palestina, sejak tahun 2009.

Abbas dikenal sebagai salah satu tokoh Palestina yang paling moderat dan pragmatis dalam berdialog dengan Israel. Ia terlibat dalam negosiasi rahasia yang menghasilkan Perjanjian Oslo pada tahun 1993.

Namun kelompok Hamas dan Jihad Islam menuduh Abbas sebagai pengkhianat dan kolaborator dengan Israel. Hal itu terjadi karena ia bersedia berunding dengan negara yang mereka anggap sebagai penjajah dan penindas.

Mereka juga menolak pengakuan Abbas terhadap hak Israel untuk eksis sebagai negara Yahudi. Selain itu, banyak rakyat Palestina yang kecewa dengan kinerja Abbas dalam mengelola urusan dalam negeri, seperti korupsi, nepotisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

Di sisi lain, Abbas juga mendapat banyak kritik dari pihak Israel, terutama dari sayap kanan dan nasionalis. Mereka menuduh Abbas sebagai pemimpin yang lemah dan tidak kredibel, serta tidak mampu mengendalikan kekerasan dan terorisme dari kelompok-kelompok militan Palestina.

Abbas memiliki hubungan yang bervariasi dengan negara-negara Arab, yang secara tradisional menjadi pendukung dan pelindung Palestina. Ia menghargai solidaritas dan bantuan yang diberikan oleh negara-negara Arab kepada Palestina, baik secara politik maupun ekonomi.



Akan tetapi, Abbas juga merasa khawatir dengan perubahan sikap dan kepentingan beberapa negara Arab terhadap Israel, terutama setelah empat negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020, dengan dukungan dari AS.

Dilansir dari aljazeera, Abbas mengecam perjanjian tersebut sebagai pengkhianatan terhadap Palestina dan pelanggaran terhadap inisiatif perdamaian Arab tahun 2002, yang menetapkan pengakuan Israel oleh negara-negara Arab sebagai imbalan atas penarikan Israel dari wilayah-wilayah Palestina.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahmoud Abbas bukanlah pro-Israel, tetapi juga bukan anti-Israel.

Ia adalah seorang pemimpin yang realistis dan rasional, yang mencoba untuk mencari solusi damai bagi konflik Israel-Palestina, tanpa mengorbankan hak-hak dan aspirasi rakyat Palestina.

Ia juga menghadapi tantangan dan tekanan dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar Palestina, yang membuat posisinya semakin sulit dan tidak stabil. Mahmoud Abbas membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang peduli dengan masa depan Palestina dan perdamaian di Timur Tengah.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)