Kapal Induk China Dekati Taiwan saat AS Sibuk Bantu Israel

Minggu, 29 Oktober 2023 - 20:59 WIB
loading...
A A A
Rute UAV terbentang dari Laut China Timur, melintasi wilayah udara antara Pulau Yonaguni dan Taiwan, hingga akhirnya memasuki Laut Filipina.

Selanjutnya, UAV mengelilingi wilayah barat daya Kepulauan Sakishima sebelum keluar melalui Selat Bashi. Rilis tersebut lebih lanjut mencatat bahwa Komando Udara Barat Daya Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) mengirimkan jet tempur sebagai tanggapan atas insiden ini.

Meningkatnya Ketegangan dalam Hubungan AS-China


Jet tempur China menjadi lebih tegas dalam berurusan dengan pesawat militer Amerika, khususnya di dekat Taiwan. Pada saat yang sama, Taipei telah melaporkan peningkatan latihan militer yang dilakukan di sekitarnya.

Selain itu, Coast Guard China juga terlibat dalam konfrontasi dengan sekutu perjanjian keamanan AS, Filipina, di Laut China Selatan, yang mengakibatkan insiden tabrakan.

Meningkatnya ketegangan antara AS dan China telah memperburuk hubungan mereka, dan kurangnya komunikasi membuat para pejabat di Washington khawatir. Mereka takut kesalahan yang dilakukan dapat mengakibatkan situasi berbahaya.

Dalam insiden baru-baru ini, AS menuduh pilot China terlibat dalam pencegatan yang tidak aman terhadap salah satu pesawat pengebomnya dan bahkan membagikan video insiden tersebut. Di sisi lain, China juga mengeklaim bahwa kapal perusak AS bertindak tidak profesional saat terjadi pertemuan di dekat Kepulauan Paracel pada Agustus lalu.

Selain dua insiden tersebut, sumber ketegangan lain yang terjadi belakangan ini adalah konflik antara Filipina dan China terkait penguasaan terumbu karang di Laut China Selatan. Situasi ini berpotensi melibatkan AS dalam membela sekutunya.

Terbatasnya ketersediaan saluran komunikasi militer aktif antara AS dan China telah mempersulit upaya untuk mengurangi ketegangan.

Pada Agustus 2022, China menangguhkan pembicaraan militer tingkat tinggi dengan AS menyusul kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan. Keputusan ini mengakibatkan terhentinya perundingan tahunan di mana para pejabat militer Amerika dan China membahas cara-cara untuk memastikan pertemuan militer yang aman di laut dan di udara.

Pembicaraan ini dilakukan di bawah kerangka yang dikenal sebagai Perjanjian Konsultatif Maritim Militer, yang telah aktif sejak tahun 1998.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1411 seconds (0.1#10.140)