Solidaritas untuk Warga Jalur Gaza, Masjid di Bosnia Serukan Salat Malam

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 10:49 WIB
loading...
Solidaritas untuk Warga...
Imam masjid di Bosnia dan Herzegovina serukan salat malam untuk warga Palestina di Jalur Gaza di tengah meningkatnya intensitas serangan Israel. Foto/Ilustrasi
A A A
SARAJEVO - Sebuah masjid di ibu kota Bosnia dan Herzegovina mendesak umat Islam untuk menghadiri salat malam bagi warga Palestina setelah Israel mengintensifkan serangan di Jalur Gaza .

Imam Masjid Kaisar di Sarajevo, Sadrudin Iseric, mengatakan mereka akan menggelar salat untuk masyarakat di Gaza.

“Sebarkan beritanya dan undang orang lain untuk salat malam,” kata Iseric di Facebook seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (28/10/2023).

Ratusan orang kemudian membagikan postingan tersebut, sementara banyak lainnya berkomentar bahwa mereka akan hadir atau berdoa dari rumah untuk warga Palestina.



Menurut sumber di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, tiba-tiba terjadi penghentian layanan komunikasi dari Jalur Gaza karena alasan yang belum diketahui.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina pada hari Jumat mengatakan bahwa mereka “sepenuhnya” kehilangan kontak dengan ruang operasi di Jalur Gaza dan dengan semua anggota kru yang bekerja di sana.

Mereka menyatakan keprihatinan mendalam mengenai penyediaan layanan ambulans di Jalur Gaza, terutama karena pemadaman listrik berdampak pada layanan komunikasi pusat dan menghambat kedatangan ambulans untuk korban cedera.

Konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober ketika kelompok Palestina, Hamas, memulai Operasi Badai al-Aqsa – sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut serta udara.



Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Jalur Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang baru-baru ini diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.

Hampir 8.800 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. Sekitar 70% kematian di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, menurut angka resmi.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)