Israel Sebut Rudal yang Menghantam Mesir Diluncurkan Kelompok Houthi
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa rudal dan drone yang menghantam Mesir pada hari Jumat kemarin diluncurkan oleh kelompok Houthi . Rudal itu diluncurkan dengan Israel sebagai sasarannya.
“Israel mengutuk kerugian yang ditimbulkan terhadap pasukan keamanan Mesir akibat rudal dan drone yang diluncurkan oleh organisasi teroris Houthi dengan tujuan merugikan Israel,” kata juru bicara kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (28/10/2023).
Proyektil menghantam dua kota di Laut Merah Mesir pada hari Jumat, kata sumber dan pejabat, melukai enam orang dan menunjukkan risiko dampak regional dari konflik Israel-Gaza.
Juru bicara militer Mesir Kolonel Gharib Abdel-Hafez mengatakan sebuah “drone tak dikenal” menghantam sebuah gedung yang berdekatan dengan sebuah rumah sakit dan melukai enam orang di Taba, di perbatasan dengan Israel, pada dini hari.
Kemudian, proyektil lain jatuh di dekat pembangkit listrik di daerah gurun kota Nuweiba sekitar 70 km dari perbatasan, kata dua sumber keamanan Mesir kepada Reuters, dan menambahkan bahwa mereka masih mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Taba dan Nuweiba, keduanya berada di Semenanjung Sinai Mesir, adalah destinasi populer di kalangan wisatawan.
Saksi di kedua tempat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membenarkan mendengar ledakan dan melihat asap membubung ditambah pesawat tempur Mesir terbang di atasnya.
Amerika Serikat (AS) pekan lalu mengatakan sebuah kapal perang Angkatan Lautnya di Laut Merah mencegat proyektil yang diluncurkan oleh Houthi, yang berpotensi menuju Israel.
Berbatasan dengan Gaza dan Israel, Mesir terkena konflik yang meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan pemboman berikutnya di Jalur Gaza.
Kairo secara terang-terangan menganjurkan aliran bantuan ke Gaza, pembebasan sandera Hamas, dan gencatan senjata.
Akhir pekan lalu, beberapa penjaga perbatasan Mesir terluka setelah secara tidak sengaja terkena pecahan peluru dari tank Israel. Israel kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut.
Pada hari Rabu, Hamas mengatakan pihaknya telah menargetkan kota Eilat di Israel, yang berdekatan dengan Taba di seberang perbatasan, dengan sebuah rudal yang tampaknya merupakan serangan jarak jauh yang dilakukan kelompok tersebut di Palestina sejak 7 Oktober.
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
“Israel mengutuk kerugian yang ditimbulkan terhadap pasukan keamanan Mesir akibat rudal dan drone yang diluncurkan oleh organisasi teroris Houthi dengan tujuan merugikan Israel,” kata juru bicara kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (28/10/2023).
Proyektil menghantam dua kota di Laut Merah Mesir pada hari Jumat, kata sumber dan pejabat, melukai enam orang dan menunjukkan risiko dampak regional dari konflik Israel-Gaza.
Juru bicara militer Mesir Kolonel Gharib Abdel-Hafez mengatakan sebuah “drone tak dikenal” menghantam sebuah gedung yang berdekatan dengan sebuah rumah sakit dan melukai enam orang di Taba, di perbatasan dengan Israel, pada dini hari.
Kemudian, proyektil lain jatuh di dekat pembangkit listrik di daerah gurun kota Nuweiba sekitar 70 km dari perbatasan, kata dua sumber keamanan Mesir kepada Reuters, dan menambahkan bahwa mereka masih mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Taba dan Nuweiba, keduanya berada di Semenanjung Sinai Mesir, adalah destinasi populer di kalangan wisatawan.
Saksi di kedua tempat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membenarkan mendengar ledakan dan melihat asap membubung ditambah pesawat tempur Mesir terbang di atasnya.
Amerika Serikat (AS) pekan lalu mengatakan sebuah kapal perang Angkatan Lautnya di Laut Merah mencegat proyektil yang diluncurkan oleh Houthi, yang berpotensi menuju Israel.
Berbatasan dengan Gaza dan Israel, Mesir terkena konflik yang meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan pemboman berikutnya di Jalur Gaza.
Kairo secara terang-terangan menganjurkan aliran bantuan ke Gaza, pembebasan sandera Hamas, dan gencatan senjata.
Akhir pekan lalu, beberapa penjaga perbatasan Mesir terluka setelah secara tidak sengaja terkena pecahan peluru dari tank Israel. Israel kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut.
Pada hari Rabu, Hamas mengatakan pihaknya telah menargetkan kota Eilat di Israel, yang berdekatan dengan Taba di seberang perbatasan, dengan sebuah rudal yang tampaknya merupakan serangan jarak jauh yang dilakukan kelompok tersebut di Palestina sejak 7 Oktober.
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
(ian)