Pasukan Khusus AS dan Israel Coba Masuk Gaza tapi Ditembak Berkeping-keping
loading...
A
A
A
GAZA - Mantan Penasihat Pentagon Douglas MacGregor mengungkap bahwa sejumlah pasukan khusus Amerika Serikat (AS) dan pasukan khusus Israel tewas ditembak secara tragis ketika mencoba memasuki Gaza, Palestina.
Pasukan khusus kedua negara itu bermaksud menyelidiki lokasi para sandera yang ditawan Hamas di Gaza.
MacGregor mengungkap kengerian itu dalam wawancara dengan penyiar Tucker Carlson di acara media sosial populernya "Tucker on X" pada Rabu.
MacGregor mengatakan bahwa seperti yang telah diamati selama 24 jam terakhir, pasukan operasi khusus Amerika dan Israel memasuki Jalur Gaza untuk melakukan pengintaian dan menilai cara-cara potensial untuk membebaskan para sandera, namun mereka diserang dan menderita banyak korban jiwa.
Dia meyakini bahwa apa yang terjadi adalah perkembangan alami dan dia sama sekali tidak melihatnya sebagai kemenangan bagi Israel.
Dia juga menyatakan keprihatinannya mengenai potensi risiko yang ditimbulkannya bagi pasukan Amerika.
MacGregor menyatakan bahwa 2.000 Marinir dan 2.000 prajurit pasukan khusus segera dikerahkan ke wilayah kantong tersebut, namun dia yakin jumlah tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan.
Douglas Macgregor adalah pensiunan kolonel Angkatan Darat AS sebelum akhirnya menjadi penasihat Pentagon.
“Kami mengandalkan pasukan khusus dan saat ini, 2.000 Marinir. Dan mungkin, 2.000 pasukan khusus dan pasukan operasi khusus," katanya dalam wawancara tersebut, yang dilansir Palestine Chronicle, Jumat (27/10/2023).
"Itu tidak baik untuk membuat banyak perubahan, dan kita telah melihatnya baru-baru ini, selama sekitar 24 jam terakhir. Beberapa pasukan khusus kami dan pasukan khusus Israel pergi ke Gaza. Mereka ditembak berkeping-keping dan menderita kerugian besar, setahu saya," paparnya.
Pada 22 Oktober, situs berita Axios menulis bahwa “2.000 pasukan khusus AS dikerahkan ke Timur Tengah”, dan menambahkan bahwa mereka tidak mungkin bertugas dalam peran tempur.
Dua hari sebelumnya, pada 20 Oktober, Gedung Putih membagikan foto di halaman media sosial X-nya yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan tim rahasia Delta Force yang beroperasi di Israel, namun foto tersebut dilaporkan dihapus satu jam setelah dipublikasikan.
Militer Israel belum berkomentar atas pengungkapan Douglas MacGregor.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Pasukan khusus kedua negara itu bermaksud menyelidiki lokasi para sandera yang ditawan Hamas di Gaza.
MacGregor mengungkap kengerian itu dalam wawancara dengan penyiar Tucker Carlson di acara media sosial populernya "Tucker on X" pada Rabu.
MacGregor mengatakan bahwa seperti yang telah diamati selama 24 jam terakhir, pasukan operasi khusus Amerika dan Israel memasuki Jalur Gaza untuk melakukan pengintaian dan menilai cara-cara potensial untuk membebaskan para sandera, namun mereka diserang dan menderita banyak korban jiwa.
Dia meyakini bahwa apa yang terjadi adalah perkembangan alami dan dia sama sekali tidak melihatnya sebagai kemenangan bagi Israel.
Dia juga menyatakan keprihatinannya mengenai potensi risiko yang ditimbulkannya bagi pasukan Amerika.
MacGregor menyatakan bahwa 2.000 Marinir dan 2.000 prajurit pasukan khusus segera dikerahkan ke wilayah kantong tersebut, namun dia yakin jumlah tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan.
Douglas Macgregor adalah pensiunan kolonel Angkatan Darat AS sebelum akhirnya menjadi penasihat Pentagon.
“Kami mengandalkan pasukan khusus dan saat ini, 2.000 Marinir. Dan mungkin, 2.000 pasukan khusus dan pasukan operasi khusus," katanya dalam wawancara tersebut, yang dilansir Palestine Chronicle, Jumat (27/10/2023).
"Itu tidak baik untuk membuat banyak perubahan, dan kita telah melihatnya baru-baru ini, selama sekitar 24 jam terakhir. Beberapa pasukan khusus kami dan pasukan khusus Israel pergi ke Gaza. Mereka ditembak berkeping-keping dan menderita kerugian besar, setahu saya," paparnya.
Pada 22 Oktober, situs berita Axios menulis bahwa “2.000 pasukan khusus AS dikerahkan ke Timur Tengah”, dan menambahkan bahwa mereka tidak mungkin bertugas dalam peran tempur.
Dua hari sebelumnya, pada 20 Oktober, Gedung Putih membagikan foto di halaman media sosial X-nya yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan tim rahasia Delta Force yang beroperasi di Israel, namun foto tersebut dilaporkan dihapus satu jam setelah dipublikasikan.
Militer Israel belum berkomentar atas pengungkapan Douglas MacGregor.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(mas)