Lionel Walter Rothschild, dari Sosok Anak Pemalu hingga Berperan dalam Pendudukan Israel di Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Mendengar nama Lionel Walter Rothschild, sebagian orang mungkin tampak asing. Dulunya, ia dikenal sebagai tokoh Yahudi berkebangsaan Inggris.
Lahir di London pada 1868, Walter Rothschild berasal dari latar belakang keluarga kaya raya. Ayahnya bernama Nathan Mayer Rothschild.
Pada riwayat pendidikannya, Walter sempat masuk Universitas Bonn dan Magdalene College, Cambridge. Sejak usia muda, ia memiliki ketertarikan pada bidang zoologi.
Lebih jauh, siapakah sebenarnya sosok Lionel Walter Rothschild ini?
Mengutip laman MentalFloss, keluarganya cukup terbuka dengan minat anaknya itu. Mereka pun terus memberikan dukungan, termasuk memasukkannya ke perguruan tinggi yang relevan.
Terlepas dari kesukaannya itu, Walter ternyata adalah sosok yang pemalu dan jarang berbicara dengan temannya. Sebagai gantinya, ia lebih suka mengamati berbagai hewan yang disukainya.
Setelah menyelesaikan studi, Walter diharapkan untuk meneruskan bisnis keluarga. Ia memang setuju, namun hal ini tak menghilangkan kesukaannya terhadap satwa.
Bersama pekerjaan keluarganya, Walter terus menambah koleksi hewan. Seiring waktu, namanya mulai dikenal sebagai ahli zoologi Inggris dan seorang kolektor.
Terlepas dari reputasinya sebagai ahli zoologi, Walter juga pernah memutuskan masuk ke dunia politik. Tercatat, ia pernah menjabat sebagai Anggota Parlemen Konservatif untuk Aylesbury pada 1899 sampai 1910.
Tak diketahui sejarahnya, namun ia justru berkembang sebagai seorang Zionis dan menjadi teman dekat Chaim Weizmann, pemimpin gerakan tersebut.
Mengutip laman History, Walter menerima sebuah surat dari Arthur James Balfour yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris pada November 1917. Surat itu berisikan sikap pemerintah Inggris yang mendukung pendirian permukiman orang-orang Yahudi di Palestina.
Lebih dikenal sebagai Deklarasi Balfour, surat itu menjadi cikal-bakal pertikaian panjang antara Israel dan Palestina, termasuk pendudukan wilayah. Dalam hal ini, ada beberapa alasan Inggris lebih mendukung gerakan Zionisme.
Singkatnya, waktu itu Inggris dihadapkan kekhawatiran terhadap arah Perang Dunia. Tak hanya mengalami kebuntuan dengan Jerman di blok barat, mereka juga gagal mengalahkan Turki di semenanjung Gallipoli.
Pada akhirnya, Perdana Menteri David Lloyd George membuat keputusan untuk mendukung Zionisme, sebuah gerakan pimpinan Chaim Weizmann. Motifnya adalah mengharapkan dukungan kelompok tersebut yang berisikan banyak penganut Yahudi.
Pasca Deklarasi Balfour, populasi Yahudi di Palestina meningkat secara signifikan. Seiring waktu, pertentangan pun terjadi dan merembet menjadi kekerasan. Puncaknya, Zionis mendeklarasikan sebuah negara Yahudi bernama Israel pada 1948.
Itulah sedikit ulasan mengenai sosok Lionel Walter Rothschild, tokoh Yahudi yang ikut berperan dalam riwayat pendudukan Israel di Palestina.
Lahir di London pada 1868, Walter Rothschild berasal dari latar belakang keluarga kaya raya. Ayahnya bernama Nathan Mayer Rothschild.
Pada riwayat pendidikannya, Walter sempat masuk Universitas Bonn dan Magdalene College, Cambridge. Sejak usia muda, ia memiliki ketertarikan pada bidang zoologi.
Lebih jauh, siapakah sebenarnya sosok Lionel Walter Rothschild ini?
Sosok Lionel Walter Rothschild
Berasal dari keluarga kaya, Walter cukup menyukai binatang. Ia bahkan pernah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengamati serangga di taman rumahnya.Mengutip laman MentalFloss, keluarganya cukup terbuka dengan minat anaknya itu. Mereka pun terus memberikan dukungan, termasuk memasukkannya ke perguruan tinggi yang relevan.
Terlepas dari kesukaannya itu, Walter ternyata adalah sosok yang pemalu dan jarang berbicara dengan temannya. Sebagai gantinya, ia lebih suka mengamati berbagai hewan yang disukainya.
Setelah menyelesaikan studi, Walter diharapkan untuk meneruskan bisnis keluarga. Ia memang setuju, namun hal ini tak menghilangkan kesukaannya terhadap satwa.
Bersama pekerjaan keluarganya, Walter terus menambah koleksi hewan. Seiring waktu, namanya mulai dikenal sebagai ahli zoologi Inggris dan seorang kolektor.
Terlepas dari reputasinya sebagai ahli zoologi, Walter juga pernah memutuskan masuk ke dunia politik. Tercatat, ia pernah menjabat sebagai Anggota Parlemen Konservatif untuk Aylesbury pada 1899 sampai 1910.
Tak diketahui sejarahnya, namun ia justru berkembang sebagai seorang Zionis dan menjadi teman dekat Chaim Weizmann, pemimpin gerakan tersebut.
Deklarasi Balfour
Pada sepak terjangnya, Walter turut terlibat dalam keluarnya Deklarasi Balfour tahun 1917. Waktu itu, ia berstatus sebagai salah satu petinggi di komunitas Anglo-Yahudi.Mengutip laman History, Walter menerima sebuah surat dari Arthur James Balfour yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris pada November 1917. Surat itu berisikan sikap pemerintah Inggris yang mendukung pendirian permukiman orang-orang Yahudi di Palestina.
Lebih dikenal sebagai Deklarasi Balfour, surat itu menjadi cikal-bakal pertikaian panjang antara Israel dan Palestina, termasuk pendudukan wilayah. Dalam hal ini, ada beberapa alasan Inggris lebih mendukung gerakan Zionisme.
Singkatnya, waktu itu Inggris dihadapkan kekhawatiran terhadap arah Perang Dunia. Tak hanya mengalami kebuntuan dengan Jerman di blok barat, mereka juga gagal mengalahkan Turki di semenanjung Gallipoli.
Baca Juga
Pada akhirnya, Perdana Menteri David Lloyd George membuat keputusan untuk mendukung Zionisme, sebuah gerakan pimpinan Chaim Weizmann. Motifnya adalah mengharapkan dukungan kelompok tersebut yang berisikan banyak penganut Yahudi.
Pasca Deklarasi Balfour, populasi Yahudi di Palestina meningkat secara signifikan. Seiring waktu, pertentangan pun terjadi dan merembet menjadi kekerasan. Puncaknya, Zionis mendeklarasikan sebuah negara Yahudi bernama Israel pada 1948.
Itulah sedikit ulasan mengenai sosok Lionel Walter Rothschild, tokoh Yahudi yang ikut berperan dalam riwayat pendudukan Israel di Palestina.
(ahm)