Israel Dilaporkan Setuju Tunda Invasi Darat ke Jalur Gaza
loading...
A
A
A
Menteri Ekonomi dan Industri Israel Nir Barkat juga mengumumkan pada hari Kamis bahwa Pasukan Pertahanan Israel telah diberi “lampu hijau” untuk melakukan serangan ke Gaza – sebidang tanah seluas sekitar 140 mil persegi antara Israel dan Laut Mediterania.
Namun pada hari Jumat, para pejabat Hamas mulai membebaskan beberapa sandera.
“Sebagai respons terhadap upaya Qatar, Brigade Al-Qassam membebaskan dua warga negara Amerika (seorang ibu dan putrinya) karena alasan kemanusiaan, dan untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya adalah salah dan tidak berdasar,” kata pejabat Hamas dalam sebuah pengumuman, menurut Times of Israel.
Mantan tawanan Judith Raanan dan putrinya yang berusia 17 tahun, Natalie, kemudian difoto sedang dikawal sepanjang malam oleh seorang pejabat militer.
Kemudian pada Senin malam, Hamas membebaskan dua sandera lagi, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari negosiasi dengan Qatar dan Mesir.
Para sandera diidentifikasi sebagai Nurit Yitzhak dan Yochved Lifshitz, dua warga negara Israel yang dibebaskan ke Palang Merah.
Kelompok Hamas melalui saluran Telegramnya mengatakan bahwa para sandera itu dibebaskan karena alasan “kemanusiaan yang mendesak”.
“Kami telah memutuskan untuk membebaskan mereka karena alasan kemanusiaan dan kebaikan yang mendesak meskipun pendudukan melakukan lebih dari 8 pelanggaran prosedur yang disepakati dengan saudara-saudara mediator yang akan dipatuhi oleh pendudukan pada hari ini untuk menyelesaikan proses serah terima,” kata juru bicara Hamas di Telegram.
Namun pada hari Jumat, para pejabat Hamas mulai membebaskan beberapa sandera.
“Sebagai respons terhadap upaya Qatar, Brigade Al-Qassam membebaskan dua warga negara Amerika (seorang ibu dan putrinya) karena alasan kemanusiaan, dan untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya adalah salah dan tidak berdasar,” kata pejabat Hamas dalam sebuah pengumuman, menurut Times of Israel.
Mantan tawanan Judith Raanan dan putrinya yang berusia 17 tahun, Natalie, kemudian difoto sedang dikawal sepanjang malam oleh seorang pejabat militer.
Baca Juga
Kemudian pada Senin malam, Hamas membebaskan dua sandera lagi, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari negosiasi dengan Qatar dan Mesir.
Para sandera diidentifikasi sebagai Nurit Yitzhak dan Yochved Lifshitz, dua warga negara Israel yang dibebaskan ke Palang Merah.
Kelompok Hamas melalui saluran Telegramnya mengatakan bahwa para sandera itu dibebaskan karena alasan “kemanusiaan yang mendesak”.
“Kami telah memutuskan untuk membebaskan mereka karena alasan kemanusiaan dan kebaikan yang mendesak meskipun pendudukan melakukan lebih dari 8 pelanggaran prosedur yang disepakati dengan saudara-saudara mediator yang akan dipatuhi oleh pendudukan pada hari ini untuk menyelesaikan proses serah terima,” kata juru bicara Hamas di Telegram.