Diaspora Indonesia Ramaikan Resepsi Diplomatik di Melbourne dengan Alunan Angklung
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Diaspora Indonesia di Melbourne yang tergabung dalam Mojang Angklung Melbourne berhasil meriahkan acara Resepsi Diplomatik dengan penampilan yang apik saat memainkan lagu "Kopi Dangdut".
Upaya Mojang Angklung Melbourne untuk memperkenalkan alat musik tradisional ini semakin menarik perhatian khususnya saat Mojang Angklung Melbourne membagikan angklung dan mengajak seluruh tamu untuk memainkan lagu I Have a Dream bersama-sama. Ajakan tersebut disambut dengan antusias dan para tamu, termasuk perwakilan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia Kantor Victoria dan Global Victoria, tampak berpartisipasi dalam sesi interaktif tersebut dengan gembira.
Acara Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan KJRI Melbourne di Hotel Pullman Albert Park tersebut sengaja menghadirkan kelompok ibu-ibu Mojang Angklung Melbourne untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional yang hadir bagaimana diaspora Indonesia yang sudah lama tinggal di Melbourne merayakan kebudayaanya dan tetap mencintai Indonesia, sesuai dengan tujuan acara resepsi diplomatik yang diselenggarakan sebagai puncak perayaan HUT RI ke-78 di Melbourne.
"Kami dari pihak Monash University sangat merasa senang bisa merayakan peristiwa yang
penting ini, acara ini sangat hebat, apalagi bermain angklung saya senang sekali, suara
angklung itu bagus dan enak didengar" tutur Sharyn Davies dan Julian Millie, dua professor dari Monash University.
Resepsi Diplomatik dihadiri oleh sekitar 100 tamu undangan yang sebagian besar merupakan para Konsul Jenderal dan Konsul Kehormatan negara asing yang bertugas di Melbourne. Hadir mewakili Pemerintah Australia adalah Tim Kane, Direktur Kantor Victoria Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, sedangkan Pemerintah Victoria diwakili oleh Andrew Quinn, Manajer Hubungan Internasional di Departemen Premier dan Kabinet, serta Vivienne Nguyen, Ketua Komisi Multikultural Victoria. Kehadiran tamu undangan VIP ini menunjukkan hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dengan mitra di wilayah kerja.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dengan negara bagian Victoria dan tentunya kerja sama kita tidak akan hanya berhenti pada hubungan bilateral, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti dalam ASEAN," Kata Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso dalam sambutannya.
Konjen RI Melbourne menyampaikan bahwa “Indonesia baru-baru ini telah menyelesaikan masa kepemimpinannya di ASEAN yang secara umum telah berjalan baik. Keberhasilan tersebut tidak dapat dilepaskan dari dukungan yang kami terima dari sahabat-sahabat kami, termasuk Australia”.
Sedangkan, Vivienne Nguyen dalam pidatonya menggarisbawahi pentingnya multikulturalisme bagi masyarakat Australia serta bagaimana masyarakat Indonesia telah berkontribusi memperkaya multikulturalisme di Australia. "Multikulturalisme adalah salah satu elemen penting bagi kedua masyarakat kita, dan saya yakin hal ini akan terus
menjadi salah satu kunci dalam memajukan kerja sama kita kedepannya".
Acara kemudian dilanjutkan dengan toast, “mari bersulang bagi pemerintah dan masyarakat
Victoria, untuk persahabatan dan kesejahteraan masyarakat kita” kata Konjen RI Melbourne sambil mengajak para hadirin untuk mengangkat gelasnya, “untuk kesejahteraan masyarakat Australia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia” sambut Tim Kane membalas ajakan Konjen RI Melbourne.
KJRI Melbourne juga mengambil kesempatan untuk mempromosikan musik tradisional lainnya kepada para tamu undangan. Lagu-lagu petikan Sape, alat musik tradisional dari Kalimantan, sengaja diputar untuk mengisi suasana acara saat ramah tamah. Resepsi diplomatik berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat memperkuat upaya peningkatan kerja sama yang baik dengan Australia khususnya Victoria.
Upaya Mojang Angklung Melbourne untuk memperkenalkan alat musik tradisional ini semakin menarik perhatian khususnya saat Mojang Angklung Melbourne membagikan angklung dan mengajak seluruh tamu untuk memainkan lagu I Have a Dream bersama-sama. Ajakan tersebut disambut dengan antusias dan para tamu, termasuk perwakilan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia Kantor Victoria dan Global Victoria, tampak berpartisipasi dalam sesi interaktif tersebut dengan gembira.
Acara Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan KJRI Melbourne di Hotel Pullman Albert Park tersebut sengaja menghadirkan kelompok ibu-ibu Mojang Angklung Melbourne untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional yang hadir bagaimana diaspora Indonesia yang sudah lama tinggal di Melbourne merayakan kebudayaanya dan tetap mencintai Indonesia, sesuai dengan tujuan acara resepsi diplomatik yang diselenggarakan sebagai puncak perayaan HUT RI ke-78 di Melbourne.
"Kami dari pihak Monash University sangat merasa senang bisa merayakan peristiwa yang
penting ini, acara ini sangat hebat, apalagi bermain angklung saya senang sekali, suara
angklung itu bagus dan enak didengar" tutur Sharyn Davies dan Julian Millie, dua professor dari Monash University.
Resepsi Diplomatik dihadiri oleh sekitar 100 tamu undangan yang sebagian besar merupakan para Konsul Jenderal dan Konsul Kehormatan negara asing yang bertugas di Melbourne. Hadir mewakili Pemerintah Australia adalah Tim Kane, Direktur Kantor Victoria Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, sedangkan Pemerintah Victoria diwakili oleh Andrew Quinn, Manajer Hubungan Internasional di Departemen Premier dan Kabinet, serta Vivienne Nguyen, Ketua Komisi Multikultural Victoria. Kehadiran tamu undangan VIP ini menunjukkan hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dengan mitra di wilayah kerja.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dengan negara bagian Victoria dan tentunya kerja sama kita tidak akan hanya berhenti pada hubungan bilateral, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti dalam ASEAN," Kata Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso dalam sambutannya.
Konjen RI Melbourne menyampaikan bahwa “Indonesia baru-baru ini telah menyelesaikan masa kepemimpinannya di ASEAN yang secara umum telah berjalan baik. Keberhasilan tersebut tidak dapat dilepaskan dari dukungan yang kami terima dari sahabat-sahabat kami, termasuk Australia”.
Sedangkan, Vivienne Nguyen dalam pidatonya menggarisbawahi pentingnya multikulturalisme bagi masyarakat Australia serta bagaimana masyarakat Indonesia telah berkontribusi memperkaya multikulturalisme di Australia. "Multikulturalisme adalah salah satu elemen penting bagi kedua masyarakat kita, dan saya yakin hal ini akan terus
menjadi salah satu kunci dalam memajukan kerja sama kita kedepannya".
Acara kemudian dilanjutkan dengan toast, “mari bersulang bagi pemerintah dan masyarakat
Victoria, untuk persahabatan dan kesejahteraan masyarakat kita” kata Konjen RI Melbourne sambil mengajak para hadirin untuk mengangkat gelasnya, “untuk kesejahteraan masyarakat Australia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia” sambut Tim Kane membalas ajakan Konjen RI Melbourne.
KJRI Melbourne juga mengambil kesempatan untuk mempromosikan musik tradisional lainnya kepada para tamu undangan. Lagu-lagu petikan Sape, alat musik tradisional dari Kalimantan, sengaja diputar untuk mengisi suasana acara saat ramah tamah. Resepsi diplomatik berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat memperkuat upaya peningkatan kerja sama yang baik dengan Australia khususnya Victoria.
(ahm)