Enggan Bertemu, Putra Mahkota Arab Saudi Buat Blinken Menunggu Semalaman
loading...
A
A
A
RIYADH - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken terpaksa menunggu sepanjang malam untuk bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman.
Blinken terbang ke ibu kota Saudi, Riyadh pada akhir pekan saat dia mengunjungi ibu kota negara Timur Tengah itu untuk membahas peningkatan tajam konflik Palestina-Israel.
Israel melakukan serangan bom sepanjang waktu di daerah kantong Palestina yang terkepung di Jalur Gaza, yang dihuni 2,5 juta orang, sebagai persiapan invasi darat yang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan gerakan Hamas.
Tindakan brutal Israel itu sebagai balas dendam atas serangan yang dilancarkan pada tanggal 7 Oktober oleh pejuang Hamas dan kelompok lain yang mengejutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan badan intelijen Zionis.
Kantor berita Palestina WAFA mengatakan pada Senin (16/10/2023) bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.808 orang, termasuk 936 perempuan dan 853 anak-anak, dua pertiga dari total korban jiwa.
IDF memperbarui jumlah korbannya menjadi 291 tentara, dengan 199 orang lainnya ditawan di Gaza. Hamas menyatakan jumlah sandera antara 200-250 orang.
Sekitar 1.100 warga sipil Israel juga tewas dalam serangan gerilya dan penembakan terhadap permukiman.
Media Amerika melaporkan Menteri Luar Negeri AS memperkirakan pertemuannya dengan pewaris takhta Saudi, yang juga menjabat sebagai perdana menteri ayahnya Raja Salman, akan diadakan pada Sabtu malam. Tapi menlu AS terpaksa menunggu sampai pagi sebelum diterima.
Ketika ditanya wartawan bagaimana kelanjutannya saat kembali ke hotelnya, Blinken hanya menjawab bahwa, “Itu sangat produktif.”
Blinken terbang ke ibu kota Saudi, Riyadh pada akhir pekan saat dia mengunjungi ibu kota negara Timur Tengah itu untuk membahas peningkatan tajam konflik Palestina-Israel.
Israel melakukan serangan bom sepanjang waktu di daerah kantong Palestina yang terkepung di Jalur Gaza, yang dihuni 2,5 juta orang, sebagai persiapan invasi darat yang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan gerakan Hamas.
Tindakan brutal Israel itu sebagai balas dendam atas serangan yang dilancarkan pada tanggal 7 Oktober oleh pejuang Hamas dan kelompok lain yang mengejutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan badan intelijen Zionis.
Kantor berita Palestina WAFA mengatakan pada Senin (16/10/2023) bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.808 orang, termasuk 936 perempuan dan 853 anak-anak, dua pertiga dari total korban jiwa.
IDF memperbarui jumlah korbannya menjadi 291 tentara, dengan 199 orang lainnya ditawan di Gaza. Hamas menyatakan jumlah sandera antara 200-250 orang.
Sekitar 1.100 warga sipil Israel juga tewas dalam serangan gerilya dan penembakan terhadap permukiman.
Media Amerika melaporkan Menteri Luar Negeri AS memperkirakan pertemuannya dengan pewaris takhta Saudi, yang juga menjabat sebagai perdana menteri ayahnya Raja Salman, akan diadakan pada Sabtu malam. Tapi menlu AS terpaksa menunggu sampai pagi sebelum diterima.
Ketika ditanya wartawan bagaimana kelanjutannya saat kembali ke hotelnya, Blinken hanya menjawab bahwa, “Itu sangat produktif.”