Diskusi Persiapan Invasi Israel ke Gaza, Menlu AS Anggap Pertemuan dengan MBS Sangat Produktif

Minggu, 15 Oktober 2023 - 14:43 WIB
loading...
Diskusi Persiapan Invasi Israel ke Gaza, Menlu AS Anggap Pertemuan dengan MBS Sangat Produktif
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan putra mahkota Arab Saudi mendiskusikan persiapan invasi Israel ke Gaza. Foto/Reuters
A A A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan dia mengadakan pertemuan "sangat produktif" dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di Riyadh.

Itu merupakan sebuah keterlibatan diplomatik penting saat Israel bersiap melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Washington berupaya mengatasi konflik tersebut.

“Sangat produktif,” Blinken menjawab pertanyaan reporter Reuters saat dia kembali ke hotel tempat delegasi AS menginap.

Seorang pejabat AS mengatakan pertemuan itu berlangsung kurang dari satu jam dan berlangsung di kediaman pribadi Putra Mahkota.



“Blinken menyoroti fokus Amerika Serikat yang teguh dalam menghentikan serangan teroris oleh Hamas, menjamin pembebasan semua sandera, dan mencegah penyebaran konflik,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

“Keduanya menegaskan komitmen bersama untuk melindungi warga sipil dan memajukan stabilitas di Timur Tengah dan sekitarnya,” tambah Miller.

Pertemuan diplomat tinggi AS pada hari Minggu dengan penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi terjadi ketika wilayah tersebut berada di ambang eskalasi lebih lanjut dengan Gaza, sebuah daerah kantong pantai kecil yang menampung 2,3 juta warga Palestina, bersiap menghadapi serangan darat Israel.

Blinken telah memulai perjalanannya yang paling luas hingga saat ini ke Timur Tengah, bekerja dengan sekutu Arab untuk mencegah perang berkembang menjadi konflik yang lebih luas dan membantu pembebasan sandera yang diculik oleh militan Hamas.

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas sebagai pembalasan atas amukan para pejuangnya di kota-kota Israel delapan hari lalu di mana para militannya menembak pria, wanita dan anak-anak serta menyandera dalam serangan terburuk terhadap warga sipil dalam sejarah negara itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0949 seconds (0.1#10.140)