AS Sesumbar Bisa Bantu Israel dan Ukraina Bersamaan dalam 2 Perang Berbeda

Minggu, 15 Oktober 2023 - 02:15 WIB
loading...
AS Sesumbar Bisa Bantu...
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin disambut pejabat pertahanan Israel setibanya di Tel Aviv pada 13 Oktober 2023. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tetap berkomitmen terus membantu Ukraina dan Israel secara bersamaan dan mampu “memproyeksikan kekuatan” di berbagai bidang pada saat yang sama.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan hal itu pada Jumat (13/10/2023).

“Amerika Serikat adalah negara paling kuat di dunia. Dan kami tetap mampu sepenuhnya memproyeksikan kekuatan, menjunjung tinggi komitmen kami, dan mengarahkan sumber daya ke berbagai sektor,” ujar bos Pentagon itu dalam konferensi pers di Israel.

“Jadi kami akan mendukung Israel sama seperti kami mendukung Ukraina. Amerika Serikat dapat berjalan dan mengunyah permen karet pada saat yang bersamaan,” tegas dia.

Bantuan militer AS akan “mengalir secepat perang” ke Israel, menurut Lloyd. Bantuan tersebut mencakup amunisi, kapasitas pertahanan udara, serta peralatan dan sumber daya penting lainnya, yaitu rudal untuk sistem pertahanan udara Iron Dome yang digunakan Israel melawan roket buatan Hamas sendiri yang kurang canggih.

Meskipun Washington telah berulang kali memberikan jaminan publik bahwa mereka dapat mendukung Israel dan Ukraina tanpa memihak salah satu pihak atau mengorbankan keamanannya sendiri, beberapa laporan media menunjukkan kenyataannya mungkin berbeda.



CNN, misalnya, telah melaporkan, dengan mengutip beberapa pejabat AS, bahwa Pentagon sebelumnya menggunakan beberapa persediaan peluru artileri dari Israel untuk menopang Ukraina.

“Ukraina dan Israel saat ini membutuhkan senjata yang berbeda, namun jika Israel benar-benar melancarkan operasi darat skala besar melawan Hamas, maka mereka memerlukan peluru artileri NATO 155mm, yang persediaannya telah menipis karena konflik Ukraina,” ungkap laporan outlet tersebut.

Eskalasi antara Israel dan Hamas dimulai Sabtu lalu, ketika kelompok pejuang Palestina melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan, melanggar perbatasan dengan Jalur Gaza di beberapa titik.

Israel membalasnya dengan serangan udara besar-besaran di Gaza, yang menyebabkan ratusan warga sipil tewas dan ribuan orang lainnya terluka.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)