5 Alasan Tentara Israel Takut Perang Gerilya dengan Hamas, Salah Satunya Buta Peta Gaza
loading...
A
A
A
Di Gaza, wilayah yang berpenduduk 2,3 juta jiwa, risiko meningkatnya jumlah korban warga sipil juga dapat mempersulit rencana militer Israel.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, bom penghancur bunker Israel dan tank Merkava berteknologi tinggi akan menghadapi terowongan jebakan, pesawat tempur yang menggunakan jaringan bawah tanah untuk menyerang dan menghilang, dan serangkaian persenjataan Hamas yang mencakup rudal anti-tank Kornet buatan Rusia. yang pertama kali dilaporkan Israel digunakan pada tahun 2010.
Ratusan ribu tentara cadangan dimobilisasi oleh Israel untuk berperang melawan pejuang yang menurut salah satu mantan pejabat di dinas keamanan Israel Shin Bet jumlahnya bisa mencapai 20.000 orang.
Foto/Reuters
Saleh Al-Arouri, wakil kepala politbiro Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sebelum Hamas melancarkan serangannya terhadap Israel, mereka memiliki rencana pertahanan yang lebih kuat daripada rencana serangannya.
Para pejabat Israel belum membahas rincian militer apa pun. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan: "Kami sedang mempersiapkan serangan darat" dan tujuannya adalah untuk merusak "infrastruktur teroris" sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Namun penduduk Gaza telah melihat apa yang mereka yakini sebagai persiapan invasi dalam pemboman intensif Israel di wilayah kantong tersebut sejak serangan awal oleh Hamas. Warga mengatakan pemboman telah meratakan koridor tanah di sepanjang perbatasan sehingga bisa membuka jalan bagi pasukan darat.
Foto/Reuters
Namun pejabat pejuang Palestina Abu Abdallah mengatakan para pejuang Gaza sudah siap.
“Pesawat tidak menentukan pertempuran. Banyak pesawat tempur lebih memilih menghadapi tank dan pasukan di darat, dipersenjatai dengan kemampuan yang dikembangkan selama bertahun-tahun,” katanya.
Sejak tahun 2007, ketika Hamas mengambil alih Gaza dari Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, Israel telah melancarkan dua serangan darat besar-besaran. Jumlah tentara yang tewas di negara ini selalu lebih tinggi, yakni sembilan orang tewas pada tahun 2008 dan 66 orang pada tahun 2014.
Foto/Reuters
Berdasarkan pengalaman masa lalu, bom penghancur bunker Israel dan tank Merkava berteknologi tinggi akan menghadapi terowongan jebakan, pesawat tempur yang menggunakan jaringan bawah tanah untuk menyerang dan menghilang, dan serangkaian persenjataan Hamas yang mencakup rudal anti-tank Kornet buatan Rusia. yang pertama kali dilaporkan Israel digunakan pada tahun 2010.
Ratusan ribu tentara cadangan dimobilisasi oleh Israel untuk berperang melawan pejuang yang menurut salah satu mantan pejabat di dinas keamanan Israel Shin Bet jumlahnya bisa mencapai 20.000 orang.
3. Hamas Mengklaim Pertahanan Mereka Lebih Kuat
Foto/Reuters
Saleh Al-Arouri, wakil kepala politbiro Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sebelum Hamas melancarkan serangannya terhadap Israel, mereka memiliki rencana pertahanan yang lebih kuat daripada rencana serangannya.
Para pejabat Israel belum membahas rincian militer apa pun. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan: "Kami sedang mempersiapkan serangan darat" dan tujuannya adalah untuk merusak "infrastruktur teroris" sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Namun penduduk Gaza telah melihat apa yang mereka yakini sebagai persiapan invasi dalam pemboman intensif Israel di wilayah kantong tersebut sejak serangan awal oleh Hamas. Warga mengatakan pemboman telah meratakan koridor tanah di sepanjang perbatasan sehingga bisa membuka jalan bagi pasukan darat.
4. Pejuang Hamas Sudah Siap Perang Gerilya
Foto/Reuters
Namun pejabat pejuang Palestina Abu Abdallah mengatakan para pejuang Gaza sudah siap.
“Pesawat tidak menentukan pertempuran. Banyak pesawat tempur lebih memilih menghadapi tank dan pasukan di darat, dipersenjatai dengan kemampuan yang dikembangkan selama bertahun-tahun,” katanya.
Sejak tahun 2007, ketika Hamas mengambil alih Gaza dari Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, Israel telah melancarkan dua serangan darat besar-besaran. Jumlah tentara yang tewas di negara ini selalu lebih tinggi, yakni sembilan orang tewas pada tahun 2008 dan 66 orang pada tahun 2014.
5. Hamas Memiliki Persiapan Perang Gerilya Lebih Lama
Foto/Reuters