Washington Bantah Sentimen Anti-Yahudi di AS Meningkat dan Picu Risiko Keamanan yang Serius
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sangat serius memberikan bantuan kepada Israel. Itu memicu kekhawatiran jika perang Hamas tersebut akan memicu gangguan keamanan yang serius di negeri tersebut.
"Tidak ada informasi intelijen spesifik atau kredibel yang menunjukkan adanya ancaman terhadap AS sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas," kata para pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, dilansir CNN.
Meski begitu, para pejabat menekankan bahwa mereka sangat menyadari betapa fluktuatif dan tidak dapat diprediksinya lingkungan ancaman tersebut.
“Saat ini, kami sangat waspada terhadap potensi kekerasan di Amerika Serikat yang berasal dari berbagai aktor ancaman,” kata seorang pejabat Keamanan Dalam Negeri kepada wartawan pada hari Kamis, mengutip potensi kekerasan yang didorong oleh kelompok anti-Semit, Islamofobia, atau anti-Yahudi dan sentimen Arab.
Selain mempersiapkan lembaga-lembaga negara bagian dan lokal untuk menghadapi potensi dampak domestik, pejabat tersebut juga menyinggung kekhawatiran mengenai situasi di Israel yang berkembang menjadi konflik yang lebih luas di berbagai bidang.
“Semua orang sudah paham dengan berbagai cara yang bisa menyebabkan konflik meluas: Anda tahu, front utara yang melibatkan Hizbullah Lebanon, dan aktor-aktor lain di wilayah tersebut ikut terlibat,” kata pejabat itu. Selain itu, AS juga mempunyai implikasi potensial terhadap keamanan dalam negeri.
Pada hari Kamis, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris membahas masalah keamanan dalam negeri dengan pejabat senior penegak hukum dan keamanan nasional, menurut Gedung Putih. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas termasuk di antara yang hadir.
Dalam pidato utama di Pertemuan Pemimpin Olahraga Pelantikan Yayasan Anti-Semitisme pada hari Kamis, Mayorkas menggarisbawahi pentingnya menghadapi anti-Semitisme.
“Peristiwa yang terjadi dalam lima hari terakhir telah membangkitkan ketakutan yang mendalam dan terkadang sudah berlangsung selama beberapa generasi di kalangan orang-orang Yahudi di mana pun. Paradigma anti-Semitisme, dan kekerasan anti-Semit, telah berubah drastis selama lima hari terakhir,” katanya. “Demikian pula dengan urgensi kita menghadapinya.”
"Tidak ada informasi intelijen spesifik atau kredibel yang menunjukkan adanya ancaman terhadap AS sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas," kata para pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, dilansir CNN.
Meski begitu, para pejabat menekankan bahwa mereka sangat menyadari betapa fluktuatif dan tidak dapat diprediksinya lingkungan ancaman tersebut.
“Saat ini, kami sangat waspada terhadap potensi kekerasan di Amerika Serikat yang berasal dari berbagai aktor ancaman,” kata seorang pejabat Keamanan Dalam Negeri kepada wartawan pada hari Kamis, mengutip potensi kekerasan yang didorong oleh kelompok anti-Semit, Islamofobia, atau anti-Yahudi dan sentimen Arab.
Selain mempersiapkan lembaga-lembaga negara bagian dan lokal untuk menghadapi potensi dampak domestik, pejabat tersebut juga menyinggung kekhawatiran mengenai situasi di Israel yang berkembang menjadi konflik yang lebih luas di berbagai bidang.
“Semua orang sudah paham dengan berbagai cara yang bisa menyebabkan konflik meluas: Anda tahu, front utara yang melibatkan Hizbullah Lebanon, dan aktor-aktor lain di wilayah tersebut ikut terlibat,” kata pejabat itu. Selain itu, AS juga mempunyai implikasi potensial terhadap keamanan dalam negeri.
Pada hari Kamis, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris membahas masalah keamanan dalam negeri dengan pejabat senior penegak hukum dan keamanan nasional, menurut Gedung Putih. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas termasuk di antara yang hadir.
Dalam pidato utama di Pertemuan Pemimpin Olahraga Pelantikan Yayasan Anti-Semitisme pada hari Kamis, Mayorkas menggarisbawahi pentingnya menghadapi anti-Semitisme.
“Peristiwa yang terjadi dalam lima hari terakhir telah membangkitkan ketakutan yang mendalam dan terkadang sudah berlangsung selama beberapa generasi di kalangan orang-orang Yahudi di mana pun. Paradigma anti-Semitisme, dan kekerasan anti-Semit, telah berubah drastis selama lima hari terakhir,” katanya. “Demikian pula dengan urgensi kita menghadapinya.”
(ahm)