5 Tantangan Mengerikan bagi Tentara Israel Jika Berani Masuk Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Militer Israel telah memanggil ratusan ribu tentara cadangan untuk perang darat melawan Hamas dengan memasuki Jalur Gaza, Palestina.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersumpah untuk membasmi Hamas setelah kelompok perlawanan Palestina itu meluncurkan serangan spektakuler, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, terhadap Israel pada Sabtu lalu. Lebih dari 1.200 warga Israel.
IDF menyatakan siap melakukan serangan darat terhadap Hamas di Jalur Gaza, namun para pemimpin politik negara itu belum mengambil keputusan.
“Kami sedang menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh kepemimpinan politik kami mengenai potensi serangan darat,” kata juru bicara IDF Richard Hecht, seperti dikutip AFP, Kamis (12/10/2023).
Jika Israel menyerbu Jalur Gaza dengan pasukan infanteri mekanis dan dukungan udara dari helikopter serang, maka bentuk peperangan perkotaan yang sengit akan terjadi di jalan-jalan sempit dan jalur-jalur di wilayah tepi laut, di mana jumlah penduduknya mencapai 5.500 orang per kilometer persegi.
5 Tantangan Mengerikan bagi Tentara Israel Jika Masuk Gaza
Akan lebih sulit lagi bagi kendaraan pengangkut personel lapis baja (IFV), kendaraan tempur infanteri (IFV) dan tank untuk bernavigasi di Jalur Gaza karena puing-puing di jalan dari gedung-gedung yang dibom.
Serangan siper juga bisa datang dari segala arah di labirin gedung-gedung tinggi di Jalur Gaza yang memiliki jendela kecil dan gelap.
Bahkan RPG yang tidak terarah pun bisa berbahaya jika helikopter pengangkut pasukan Israel terbang terlalu rendah.
Sebagai contoh, dua helikopter Amerika Serikat ditembak jatuh dalam Pertempuran Mogadishu pada tahun 1993 ketika terbang rendah dan cepat di atas kota padat penduduk Somalia, sebuah insiden yang kemudian dikenal sebagai "Black Hawk Down".
Kekhawatiran meningkat terhadap 2,4 juta penduduk Gaza yang kini mengalami perang kelima dalam 15 tahun di wilayah yang telah lama diblokade, yang juga menyebabkan Israel memutus pasokan air, makanan, dan listrik.
Menteri Energi Israel Israel Katz bersumpah bahwa pengepungan total terhadap Gaza akan terus berlanjut sampai hampir 150 sandera Israel dibebaskan.
“Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada listrik yang dinyalakan, tidak ada keran air yang dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang masuk sampai orang-orang Israel yang diculik dipulangkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersumpah untuk membasmi Hamas setelah kelompok perlawanan Palestina itu meluncurkan serangan spektakuler, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, terhadap Israel pada Sabtu lalu. Lebih dari 1.200 warga Israel.
IDF menyatakan siap melakukan serangan darat terhadap Hamas di Jalur Gaza, namun para pemimpin politik negara itu belum mengambil keputusan.
“Kami sedang menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh kepemimpinan politik kami mengenai potensi serangan darat,” kata juru bicara IDF Richard Hecht, seperti dikutip AFP, Kamis (12/10/2023).
Jika Israel menyerbu Jalur Gaza dengan pasukan infanteri mekanis dan dukungan udara dari helikopter serang, maka bentuk peperangan perkotaan yang sengit akan terjadi di jalan-jalan sempit dan jalur-jalur di wilayah tepi laut, di mana jumlah penduduknya mencapai 5.500 orang per kilometer persegi.
5 Tantangan Mengerikan bagi Tentara Israel Jika Masuk Gaza
1. Kesulitan Navigasi
Bangunan-bangunan di Jalur Gaza berdiri padat karena kurangnya ruang untuk menampung populasi yang begitu besar. Jalanan sempit.Akan lebih sulit lagi bagi kendaraan pengangkut personel lapis baja (IFV), kendaraan tempur infanteri (IFV) dan tank untuk bernavigasi di Jalur Gaza karena puing-puing di jalan dari gedung-gedung yang dibom.
2. Perangkap dan Sniper
Perangkap di ruang kecil menimbulkan risiko besar bagi pasukan Israel, yang harus memasuki, memverifikasi, menetralisir, dan membersihkan bangunan kelompok Hamas satu per satu.Serangan siper juga bisa datang dari segala arah di labirin gedung-gedung tinggi di Jalur Gaza yang memiliki jendela kecil dan gelap.
3. Rudal Anti-tank dan RPG
Perang di Suriah dan Ukraina telah menunjukkan bahwa pasukan infanteri mekanis yang lebih besar dapat terkena dampak buruk jika tim kecil musuh menggunakan peluru kendali anti-tank dan granat berpeluncur roket (RPG). Risiko ini pula yang akan dihadapi tentara Israel jika masuk ke Gaza.4. Momok dari MANPADS
Memasukkan pasukan dengan helikopter akan berisiko karena Hamas mungkin memiliki sistem pertahanan udara portabel (MANPADS).Bahkan RPG yang tidak terarah pun bisa berbahaya jika helikopter pengangkut pasukan Israel terbang terlalu rendah.
Sebagai contoh, dua helikopter Amerika Serikat ditembak jatuh dalam Pertempuran Mogadishu pada tahun 1993 ketika terbang rendah dan cepat di atas kota padat penduduk Somalia, sebuah insiden yang kemudian dikenal sebagai "Black Hawk Down".
5. Berisiko Timbulkan Kerusakan Tambahan dan Korban Sipil
Membatasi kerusakan tambahan dan korban sipil akan menjadi tantangan besar jika pasukan Israel memasuki Jalur Gaza untuk melakukan serangan habis-habisan.Kekhawatiran meningkat terhadap 2,4 juta penduduk Gaza yang kini mengalami perang kelima dalam 15 tahun di wilayah yang telah lama diblokade, yang juga menyebabkan Israel memutus pasokan air, makanan, dan listrik.
Menteri Energi Israel Israel Katz bersumpah bahwa pengepungan total terhadap Gaza akan terus berlanjut sampai hampir 150 sandera Israel dibebaskan.
“Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada listrik yang dinyalakan, tidak ada keran air yang dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang masuk sampai orang-orang Israel yang diculik dipulangkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
(mas)