Dicueki Korut, Perundingan Militer Ajakan Korsel Batal

Jum'at, 21 Juli 2017 - 11:09 WIB
Dicueki Korut, Perundingan Militer Ajakan Korsel Batal
Dicueki Korut, Perundingan Militer Ajakan Korsel Batal
A A A
SEOUL - Perundingan militer untuk mengakhiri permusuhan dua Korea yang diusulkan Korea Selatan (Korsel) batal digelar hari Jumat (21/7/2017). Musababnya, Korea Utara (Korut) yang diajak berunding tidak memberikan tanggapan.

Ajakan dialog militer ini merupakan yang pertama kali muncul sejak presiden baru Korsel, Moon Jae-in, menjabat pada Mei lalu.

Usulan perundingan dilayangkan sejak hari Senin lalu oleh pemerintah Seoul. Namun, rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Pyongyang tidak menggubrisnya.

Presiden Moon telah berjanji untuk melibatkan Korut dalam dialog damai. Namun, dia juga bersumpah untuk menekan Pyongyang agar mengekang program rudal dan senjata nuklirnya.

Baca Juga: Akhiri Permusuhan, Korsel Ajak Korut Berunding Militer

Usulan perundingan militer disampaikan Seoul setelah rezim Kim Jong-un menguji coba pertama kali rudal balistik antarbenua (ICBM) pada tanggal 4 Juli 2017. Rudal itu diklaim bisa membawa hulu ledak nuklir untuk menyerang wilayah Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Moon Sang-Gyun mengatakan bahwa perundingan militer yang diusulkan digelar hari ini hampir tidak mungkin dilakukan karena Korut memang tidak menanggapi.

”Ini adalah tugas penting yang diperlukan untuk perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea untuk memulihkan dialog militer di kawasan dan untuk mengurangi ketegangan militer antara Korsel dan Korut,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Dia menambahkan bahwa usulan perundingan masih berlaku dan dia mendesak Korut untuk segera menanggapi.

Perundingan itu telah diusulkan digelar di Tongilgak, sebuah bangunan Korut di desa Panmunjom, sebuah desa di perbatasan yang jadi situs gencaatan senjata dua Korea. Perundingan tingkat pemerintah terakhir diadakan pada bulan Desember 2015.

Baca Juga: Sebut Korsel Neraka, Selebriti Pembelot Klaim Pulang ke Korut

Pyongyang sejatinya telah berulang kali mengatakan bahwa mereka menolak untuk terlibat dalam semua pembicaraan dengan Korsel kecuali jika Seoul menyerahkan 12 pelayan dan manajer restoran Korut yang pembelot.

Korut menuduh Korsel menculik 12 orang tersebut. Namun, Seoul membantah dan menegaskan bahwa pembelotan itu atas kehendak mereka sendiri.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4883 seconds (0.1#10.140)