Massa Pro-Palestina di Australia dan AS Rayakan Serangan Hamas terhadap Israel
loading...
A
A
A
SYDNEY - Massa pro-Palestina berkumpul di Lakemba, barat daya Sydney, Australia, untuk merayakan serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel. Aksi serupa juga terjadi di Amerika Serikat (AS).
Serangan besar Hamas, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, yang dimulai sejak Sabtu lalu telah menewaskan lebih dari 700 orang di Israel. Lebih dari 100 orang lainnya diculik.
Israel merespons dengan meluncurkan Operasi Pedang Besi, di mana jet-jet tempur Zionis membombardir Gaza dari Sabtu hingga Minggu. Lebih dari 400 orang, termasuk anak-anak, meninggal di Gaza, akibat serangan militer Zionis.
Massa pro-Palestina yang berkumpul di Lakemba pada Minggu malam, meneriakkan yel-yel “pendudukan adalah kejahatan” dan “Palestina akan bebas”.
Banyak di antara mereka yang memegang poster, termasuk “berhenti menganiaya umat Islam” dan “membela kaum tertindas”.
Syekh Ibrahim Dadoun, salah satu dari massa, mengatakan kepada orang-orang yang berkumpul bahwa serangan terhadap Israel adalah tindakan perlawanan.
“Saya tersenyum dan saya bahagia,” katanya, seperti dikutip ABC.net.au, Senin (9/10/2023).
“Saya gembira, ini adalah hari keberanian, ini adalah hari kebanggaan, ini adalah hari kemenangan. Ini adalah hari yang kita tunggu-tunggu," paparnya.
"Tujuh puluh lima tahun pendudukan. Lima belas tahun blokade. Apa yang terjadi kemarin adalah pertama kalinya saudara-saudari kita menerobos penjara terbesar di dunia."
Ketika ditanya mengenai unjuk rasa pro-Palestina tersebut, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada Channel 9 bahwa serangan Hamas harus dikutuk, bukannya dipuji.
Serangan besar Hamas, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, yang dimulai sejak Sabtu lalu telah menewaskan lebih dari 700 orang di Israel. Lebih dari 100 orang lainnya diculik.
Israel merespons dengan meluncurkan Operasi Pedang Besi, di mana jet-jet tempur Zionis membombardir Gaza dari Sabtu hingga Minggu. Lebih dari 400 orang, termasuk anak-anak, meninggal di Gaza, akibat serangan militer Zionis.
Massa pro-Palestina yang berkumpul di Lakemba pada Minggu malam, meneriakkan yel-yel “pendudukan adalah kejahatan” dan “Palestina akan bebas”.
Banyak di antara mereka yang memegang poster, termasuk “berhenti menganiaya umat Islam” dan “membela kaum tertindas”.
Syekh Ibrahim Dadoun, salah satu dari massa, mengatakan kepada orang-orang yang berkumpul bahwa serangan terhadap Israel adalah tindakan perlawanan.
“Saya tersenyum dan saya bahagia,” katanya, seperti dikutip ABC.net.au, Senin (9/10/2023).
“Saya gembira, ini adalah hari keberanian, ini adalah hari kebanggaan, ini adalah hari kemenangan. Ini adalah hari yang kita tunggu-tunggu," paparnya.
"Tujuh puluh lima tahun pendudukan. Lima belas tahun blokade. Apa yang terjadi kemarin adalah pertama kalinya saudara-saudari kita menerobos penjara terbesar di dunia."
Ketika ditanya mengenai unjuk rasa pro-Palestina tersebut, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada Channel 9 bahwa serangan Hamas harus dikutuk, bukannya dipuji.