Putin: Pesawat Bos Grup Wagner Meledak Akibat Granat Tangan

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 16:57 WIB
loading...
Putin: Pesawat Bos Grup Wagner Meledak Akibat Granat Tangan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa kecelakaan pesawat yang menewaskan bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, disebabkan oleh granat tangan. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa kecelakaan pesawat yang menewaskan bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, disebabkan oleh granat tangan.

Dia menduga bos tentara bayaran itu mungkin juga menggunakan narkoba.

Prigozhin yang terkenal meninggal ketika pesawat pribadinya jatuh pada tanggal 23 Agustus, dua bulan setelah ia melancarkan pemberontakan yang gagal terhadap Kremlin.

Dalam komentar pertamanya sejak kecelakaan itu, Putin menyatakan pesawat itu diledakkan dari dalam, dan mengatakan bahwa kepala komite investigasi Rusia telah melapor kepadanya beberapa hari yang lalu.



“Pecahan granat tangan ditemukan di tubuh mereka yang tewas dalam kecelakaan itu,” kata Putin pada pertemuan lembaga pemikir Klub Diskusi Valdai di resor Sochi Laut Hitam.

“Tidak ada dampak eksternal terhadap pesawat tersebut – ini sudah menjadi fakta yang pasti,” kata Putin, menantang laporan negara-negara Barat bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh seperti dikutip dari Euronews, Jumat (6/10/2023).

Putin tidak menjelaskan secara rinci bagaimana granat bisa meledak di dalam pesawat, namun ia menyiratkan bahwa obat-obatan terlarang dan alkohol mungkin terlibat di dalamnya.

"Sayangnya, tidak ada pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui adanya alkohol atau obat-obatan dalam darah para korban," kata Putin.

Dia mengatakan bahwa dalam penggeledahan di kantor Grup Wagner di St. Petersburg, dinas keamanan FSB telah menemukan uang tunai 10 miliar rubel (100 juta Euro) dan 5 kg kokain.



Pemberontakan Prigozhin adalah salah satu tantangan paling serius terhadap pemerintahan Putin sejak berkuasa pada tahun 1999. Tentara bayarannya sempat merebut kota selatan Rostov, pusat militer utama untuk kampanye Rusia di Ukraina, dan bergerak menuju Moskow.

Pemberontakan itu dibatalkan dalam kesepakatan rahasia yang ditengahi oleh Belarusia, meskipun diplomat Barat mengatakan kesepakatan itu mengekspos ketegangan yang ada di Rusia akibat perang di Ukraina.

Kremlin telah menolak anggapan bahwa Putin membunuh Prigozhin dengan alasan balas dendam sebagai sebuah "kebohongan mutlak."

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)