Rusia Diduga Bersiap Uji Rudal Nuklir SSC-X-9 Skyfall
loading...
A
A
A
Menurut laporan Nuclear Threat Initiative, rudal tersebut adalah senjata serangan kedua dengan jarak strategis, yang dimaksudkan untuk diluncurkan setelah gelombang serangan nuklir menghancurkan sasaran-sasaran di Rusia.
Rudal tersebut dapat membawa hulu ledak konvensional namun, dalam praktiknya, kemungkinan besar akan membawa muatan nuklir, meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan kebanyakan senjata berkemampuan nuklir lainnya.
Jika digunakan pada masa perang, kata para pakar, rudal tersebut berpotensi menghancurkan wilayah perkotaan besar dan sasaran militer.
Meskipun Rusia hanya memberikan sedikit informasi mengenai desain spesifik Burevestnik, Presiden Vladimir Vladimir Putin mengatakan bahwa misil tersebut bertenaga nuklir.
Rudal tersebut diperkirakan diluncurkan oleh motor roket berbahan bakar padat sebelum reaktor nuklir kecil diaktifkan dalam penerbangan, sehingga secara teori memungkinkan rudal tersebut tetap terbang tanpa batas waktu.
Burevestnik adalah salah satu dari enam senjata strategis, bersama dengan senjata lain seperti rudal balistik Kinzhal dan kendaraan luncur hipersonik Avangard, yang diperkenalkan Putin dalam pidatonya pada tahun 2018.
Dia menegaskan bahwa senjata tersebut dapat mengalahkan dan mengungguli pertahanan AS yang ada. Berbicara kepada Barat, dia berkata,“Anda telah gagal membendung Rusia.”
Bukti visual dari persiapan pengujian misil ini mencakup citra satelit sebelum dan sesudah.
Citra satelit yang diambil pada pagi hari tanggal 20 September menunjukkan sejumlah kendaraan berada di landasan peluncuran di pangkalan tersebut, termasuk sebuah truk dengan trailer yang tampaknya sesuai dengan dimensi rudal tersebut.
Tempat perlindungan cuaca yang biasanya mencakup lokasi peluncuran tertentu telah dipindahkan sekitar 50 kaki. Sore harinya, trailer tersebut telah hilang dan shelter dipindahkan kembali ke posisi semula.
Rudal tersebut dapat membawa hulu ledak konvensional namun, dalam praktiknya, kemungkinan besar akan membawa muatan nuklir, meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan kebanyakan senjata berkemampuan nuklir lainnya.
Jika digunakan pada masa perang, kata para pakar, rudal tersebut berpotensi menghancurkan wilayah perkotaan besar dan sasaran militer.
Meskipun Rusia hanya memberikan sedikit informasi mengenai desain spesifik Burevestnik, Presiden Vladimir Vladimir Putin mengatakan bahwa misil tersebut bertenaga nuklir.
Rudal tersebut diperkirakan diluncurkan oleh motor roket berbahan bakar padat sebelum reaktor nuklir kecil diaktifkan dalam penerbangan, sehingga secara teori memungkinkan rudal tersebut tetap terbang tanpa batas waktu.
Burevestnik adalah salah satu dari enam senjata strategis, bersama dengan senjata lain seperti rudal balistik Kinzhal dan kendaraan luncur hipersonik Avangard, yang diperkenalkan Putin dalam pidatonya pada tahun 2018.
Dia menegaskan bahwa senjata tersebut dapat mengalahkan dan mengungguli pertahanan AS yang ada. Berbicara kepada Barat, dia berkata,“Anda telah gagal membendung Rusia.”
Bukti visual dari persiapan pengujian misil ini mencakup citra satelit sebelum dan sesudah.
Citra satelit yang diambil pada pagi hari tanggal 20 September menunjukkan sejumlah kendaraan berada di landasan peluncuran di pangkalan tersebut, termasuk sebuah truk dengan trailer yang tampaknya sesuai dengan dimensi rudal tersebut.
Tempat perlindungan cuaca yang biasanya mencakup lokasi peluncuran tertentu telah dipindahkan sekitar 50 kaki. Sore harinya, trailer tersebut telah hilang dan shelter dipindahkan kembali ke posisi semula.