Bapak Reunifikasi Jerman Helmut Kohl Meninggal, Eropa Berduka

Sabtu, 17 Juni 2017 - 01:55 WIB
Bapak Reunifikasi Jerman Helmut Kohl Meninggal, Eropa Berduka
Bapak Reunifikasi Jerman Helmut Kohl Meninggal, Eropa Berduka
A A A
BERLIN - Helmut Kohl, kanselir pertama Jerman pasca-Perang Dingin, meninggal dunia pada usia 87 tahun pada hari Jumat. Meninggalnya Bapak Reunifikasi Jerman ini membuat publik Berlin dan para pemimpin Uni Eropa (UE) berduka.

Kohl, yang menjabat sebagai kanselir Jerman dari tahun 1982 sampai 1998, mengawasi penyatuan kembali Jerman Timur dan Barat selama masa jabatannya. Dia juga dipandang sebagai salah satu arsitek Euro.

Pemimpin Partai Serikat Demokratis Kristen (CDU) antara tahun 1973 hingga 1998 semula adalah kanselir Jerman Barat sebelum akhirnya menjadi pemimpin pertama negara kesatuan tersebut.

Para pejabat dan politisi Jerman menyamapaikan belasungkawa melalui Twitter atas meninggalnya Kohl. ”Seorang negarawan besar Jerman dan terutama Eropa yang hebat,” tulis Kementerian Luar Negeri Jerman melalui akun Twitter-nya, @GermanyDiplo, yang dikutip Sabtu (17/6/2017).

Surat kabar Jerman, Bild, melaporkan bahwa Kohl meninggal di rumahnya di Ludwigshafen, di negara bagian barat Rhineland-Palatinate, pada hari Jumat.

Kohl terlibat dalam politik sejak usia dini, di mana dia bergabung dengan organisasi pemuda CDU pada tahun 1947. Ia belajar ilmu politik di Universitas Heidelberg dan memperoleh gelar doktor pada tahun 1958. Setahun kemudian, ia terpilih menjadi anggota parlemen negara bagian Rhineland Palatinate.

Pada tahun 1969 dia menjadi perdana menteri negara bagian Rhineland dan dia mengambil alih kendali CDU empat tahun kemudian. Dia mencalonkan diri untuk kanselir Jerman pada tahun 1976 namun kalah dari Helmut Schmidt. Kohl akhirnya mengambil alih kekuasaan pada tahun 1982 sebagai pimpinan sebuah pemerintahan koalisi.

Setelah 16 tahun berkuasa, CDU Kohl dikalahkan dalam pemilu pada tahun 1998. Tiga tahun kemudian dia didakwa menerima sumbangan ilegal dan didenda.

Kohl yang dijuluki ”Bapak Reunifikasi Jerman” meninggalkan politik aktif pada tahun 2002. Setelah jatuh pada tahun 2008, dia menderita gangguan bicara dan sebagian besar aktivitasnya menggunakan kursi roda.

Kanselir terlama Jerman pascaperang ini juga merupakan advokat awal mata uang tunggal Eropa, Euro, dan prinsip integrasi Eropa. Dia kala itu bekerja sama dengan mitranya dari Prancis Francois Mitterrand.

“Helmut Kohl adalah perwujudan Jerman bersatu di Eropa bersatu. Ketika Tembok Berlin runtuh, dia bangkit untuk menghadiri acara tersebut. Orang Eropa sejati,” puji Sekjen NATO Jens Stoltenberg melalui akun Twitter-nya, @jensstoltenberg.

Sosok Kohl juga merupakan mentor kanselir Jerman saat ini Angela Merkel. Namun Merkel secara terbuka pernah mencela Kohl setelah skandal sumbangan ilegal terungkap. Merkel pula yang memintanya mengundurkan diri.

Kohl dikenal sangat kritis terhadap Merkel karena kebijakan penghematannya saat menghadapi krisis utang Eropa. ”Dimana Jerman sekarang dan kemana tujuannya? Ini pertanyaan yang diajukan oleh mitra dan sekutu kami di luar negeri,” kata Kohl dalam sebuah wawancara tahun 2011.

”Kita harus kembali, segera, untuk ketergantungan lama kita. Kita harus memperjelas apa yang kita perjuangkan, ke mana kita menuju, dan kita tahu di mana kita berada.”

Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker, merasa kehilangan sosok Kohl. ”Kematian Helmut sangat menyakitkan bagi saya. Mentor saya, teman saya, esensi dari Eropa, dia akan sangat, sangat dirindukan,” katanya.

”Tanpa Helmut Kohl, Euro tidak akan ada. Sejak awal, dia telah memahami kepentingan politik dan ekonomi, nilai tak ternilai dan pancaran satu mata uang untuk benua kita,” lanjut Juncker.

Bendera Uni Eropa telah diturunkan menjadi setengah tiang di depan institusi UE untuk menandai meninggalnya Kohl.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3713 seconds (0.1#10.140)