Intelijen Inggris: Rusia Kehilangan 90 Pesawat sejak Perang di Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Intelijen Inggris menyimpulkan Angkatan Udara Rusia telah kehilangan 90 pesawat sejak dimulainya perang di Ukraina. Angkatan Udara tersebut juga menjadi kurang tangguh karena jet-jet tempurnya terlalu banyak bekerja.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam laporan intelijen harian terbarunya pada hari Kamis bahwa Rusia dengan cepat menghabiskan armada pesawat tempurnya karena penggunaan yang berlebihan. Itu terjadi karena konflik berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
“Semua pesawat memiliki masa hidup yang diproyeksikan, dalam hitungan jam terbang,” bunyi laporan intelijen tersebut.
"Sangat mungkin bahwa dengan penggunaan tambahan tersebut, Rusia memakan banyak masa hidup badan pesawatnya jauh lebih cepat dari yang direncanakan," lanjut laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris, yang dilansir Business Insider, Jumat (29/9/2023).
Menurut laporan tersebut, beberapa pesawat militer Rusia melakukan lebih banyak serangan dibandingkan di masa damai.
"Meskipun kelangsungan hidup mereka berkurang, Rusia masih mempertahankan kemampuan untuk meningkatkan tingkat serangan di wilayah Ukraina yang diduduki."
Sejak minggu-minggu awal konflik, Rusia telah berjuang untuk menguasai wilayah udara Ukraina, bahkan dengan Angkatan Udara-nya yang jauh lebih besar dan canggih.
Pesawat Rusia terus menyerang posisi Ukraina, namun sering kali dilakukan dari wilayah aman yang dikuasai pasukan Rusia.
Namun penggunaan jet tempur yang berlebihan dapat memberi Ukraina keuntungan dalam pertempuran udara. Demikian analisis pakar teknik Michael Bohnert dalam sebuah artikel untuk Defense News.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam laporan intelijen harian terbarunya pada hari Kamis bahwa Rusia dengan cepat menghabiskan armada pesawat tempurnya karena penggunaan yang berlebihan. Itu terjadi karena konflik berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
“Semua pesawat memiliki masa hidup yang diproyeksikan, dalam hitungan jam terbang,” bunyi laporan intelijen tersebut.
"Sangat mungkin bahwa dengan penggunaan tambahan tersebut, Rusia memakan banyak masa hidup badan pesawatnya jauh lebih cepat dari yang direncanakan," lanjut laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris, yang dilansir Business Insider, Jumat (29/9/2023).
Menurut laporan tersebut, beberapa pesawat militer Rusia melakukan lebih banyak serangan dibandingkan di masa damai.
"Meskipun kelangsungan hidup mereka berkurang, Rusia masih mempertahankan kemampuan untuk meningkatkan tingkat serangan di wilayah Ukraina yang diduduki."
Sejak minggu-minggu awal konflik, Rusia telah berjuang untuk menguasai wilayah udara Ukraina, bahkan dengan Angkatan Udara-nya yang jauh lebih besar dan canggih.
Pesawat Rusia terus menyerang posisi Ukraina, namun sering kali dilakukan dari wilayah aman yang dikuasai pasukan Rusia.
Namun penggunaan jet tempur yang berlebihan dapat memberi Ukraina keuntungan dalam pertempuran udara. Demikian analisis pakar teknik Michael Bohnert dalam sebuah artikel untuk Defense News.