DPR AS Pilih Potong Gaji Menteri Pertahanan Jadi Rp16.000 Setahun

Kamis, 28 September 2023 - 19:14 WIB
loading...
DPR AS Pilih Potong...
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Para anggota DPR AS dari Partai Republik menyuarakan rasa frustrasi mereka atas kinerja militer. Mereka pun mengeluarkan amandemen yang menyerukan pemotongan gaji Menteri Pertahanan Lloyd Austin menjadi kurang dari USD1 (Rp16.000) per tahun.

Amandemen terhadap rancangan undang-undang alokasi Pentagon, yang akan memotong gaji Austin dari gajinya saat ini yang lebih dari USD221,000 per tahun, disahkan DPR pada Rabu (27/9/2023).

Langkah tersebut kemungkinan besar tidak akan diberlakukan, mengingat RUU tersebut juga harus disetujui Senat yang dikuasai Partai Demokrat dan ditandatangani Presiden Joe Biden.

Namun setidaknya secara simbolis, hal ini menandai teguran Partai Republik lainnya terhadap kepemimpinan militer AS saat ini.

“Banyak orang Amerika setuju: Kami tidak ingin militer Amerika Serikat dipimpin oleh kegagalan, sehingga menyebabkan kami menjadi lemah,” tegas Anggota Parlemen Marjorie Taylor Greene (Partai Republik Georgia), yang memperkenalkan amandemen tersebut.

Dia kemudian memposting pernyataan yang memuji pengesahan undang-undang tersebut, dengan mengatakan, “Di bawah kepemimpinannya yang gagal, militer kita dihancurkan, dan dia tidak layak untuk bertugas lebih lama lagi.”



Greene dan anggota Partai Republik lainnya mengutip serangkaian dugaan kesalahan Pentagon dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penarikan diri yang kacau dari Afghanistan pada Agustus 2021, kekurangan perekrutan, dan mandat vaksinasi Covid-19 yang dicabut di tengah tantangan hukum.

Amandemen pada Rabu menandai pertama kalinya sejak Biden menjabat pada Januari 2021 di mana anggota parlemen menggunakan aturan Holman untuk melawan anggota pemerintahannya.

Taktik ini, yang pertama kali diterapkan pada 1876, memungkinkan dilakukannya amandemen terhadap anggaran belanja untuk mengurangi gaji pegawai tertentu, memecat mereka, atau memotong program pemerintah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi Amerika, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan Melawan Trump
Apa Motif Perang Trump...
Apa Motif Perang Trump Melawan Harvard?
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Kharisma atau Karisma,...
Kharisma atau Karisma, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
Pertama di Indonesia,...
Pertama di Indonesia, Kota Jambi Siap Gelar Pemilihan Ketua RT Serentak
Ahmad Dhani: Saya Kader...
Ahmad Dhani: Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra
Berita Terkini
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
26 menit yang lalu
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
51 menit yang lalu
Rusia Klaim Diserang...
Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah
7 jam yang lalu
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
8 jam yang lalu
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
11 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
12 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Terancam setelah...
5 Negara Terancam setelah Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved