Ribuan Warga Etnis Armenia Mulai Melarikan Diri dari Nagorno-Karabakh

Senin, 25 September 2023 - 18:31 WIB
loading...
Ribuan Warga Etnis Armenia...
Ribuan pengungsi etnis Armenia mulai melarikan diri dari Nagorno-Karabakh karena khawatir dengan pembersihan etnis. Foto/Reuters
A A A
STEPANAKERT-KHANKENDI - Ribuan warga etnis Armenia meninggalkan wilayah Nagorno-Karabakh. Itu memupus harapan negara separatis mereka yang telah berusia puluhan tahun dikalahkan oleh Azerbaijan dalam sebuah serangan militer kilat.

Pimpinan 120.000 warga Armenia yang tinggal di Karabakh mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu bahwa mereka tidak ingin hidup sebagai bagian dari Azerbaijan dan mereka akan berangkat ke Armenia karena takut akan penganiayaan dan pembersihan etnis.

Di ibu kota Karabakh, yang dikenal sebagai Stepanakert oleh Armenia dan Khankendi oleh Azerbaijan, kerumunan orang memuat barang-barang ke dalam bus dan truk saat mereka berangkat ke Armenia.

Pengungsi yang mencapai Armenia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yakin sejarah negara mereka yang memisahkan diri telah berakhir.

“Tidak ada yang kembali – itu saja,” kata Anna Agopyan, yang mencapai Goris, kota perbatasan di Armenia, kepada Reuters. “Saya kira topik Karabakh sudah berakhir untuk selamanya.”

Srbuhi, ibu tiga anak yang tiba di Armenia, menitikkan air mata sambil menggendong putrinya yang masih kecil.

"Aku meninggalkan semuanya di sana," katanya.

Pemerintah Armenia, yang sedang mempersiapkan ribuan pengungsi, mengatakan bahwa hingga pukul 5 pagi pada hari Senin, lebih dari 2.900 orang dari Nagorno-Karabakh telah menyeberang ke Armenia.

Pemimpin etnis Armenia mengatakan peraturan itu akan tetap berlaku sampai semua orang yang ingin meninggalkan tempat yang mereka sebut Artsakh dapat pergi. Sementara itu, mereka mendesak warga untuk menahan diri agar tidak berkerumun di jalan, agar korban luka dapat dievakuasi.



“Kami informasikan kepada Anda bahwa semua warga negara yang ingin pindah dari Artsakh ke Armenia akan mempunyai kesempatan itu,” demikian keterangan Pemerintahan Nagorno-Karabakh. Dikatakan bahwa bahan bakar gratis akan diberikan pada Senin malam bagi semua orang yang ingin meninggalkan wilayah tersebut.

Warga Armenia di Karabakh, wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dipaksa melakukan gencatan senjata pekan lalu setelah operasi militer 24 jam oleh militer Azerbaijan yang jauh lebih besar.

Petya Grigoryan, seorang pengemudi berusia 69 tahun, mengatakan desanya di tempat yang dikenal orang Armenia sebagai distrik Martakert di Karabakh telah diserang oleh angkatan bersenjata Azerbaijan. Ada dua truk KAMAZ yang penuh dengan warga sipil yang tewas di desa tersebut.

“Tidak ada tempat untuk menguburkan mereka,” kata Grigoryan kepada Reuters

Dari 500 penduduk desa, katanya, 40 orang telah keluar.

Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataannya secara independen, namun hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang diberikan oleh etnis Armenia lainnya yang melarikan diri dari Karabakh, yang menurut Azerbaijan akan diubah menjadi "surga" dan terintegrasi penuh.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Negara Sahabat Israel,...
5 Negara Sahabat Israel, Salah Satunya Adidaya Nuklir yang Jadi Sekutu Abadi
Azerbaijan Marah kepada...
Azerbaijan Marah kepada Rusia atas Tragedi Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang
Ada Kemiripan, Ini Rahasia...
Ada Kemiripan, Ini Rahasia Orang-orang Selamat dari Tragedi Azerbaijan Airlines dan Jeju Air
Presiden Azerbaijan:...
Presiden Azerbaijan: Pesawat yang Jatuh Ditembak oleh Rusia
Kata-kata Terakhir Pramugari...
Kata-kata Terakhir Pramugari Tenangkan Penumpang saat Azerbaijan Airlines Jatuh
Azerbaijan Airlines...
Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
Tanpa Katakan Bersalah,...
Tanpa Katakan Bersalah, Presiden Putin Minta Maaf atas Kecelakaan Pesawat Azerbaijan
Rudal China Bisa Tenggelamkan...
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Terkunci saat Siram...
Terkunci saat Siram Tanaman, Perempuan Ini Terjebak di Balkon Apartemen 2 Hari
Rekomendasi
Persada Hospital Malang...
Persada Hospital Malang Berhentikan Oknum Dokter Pelaku Pelecehan Seksual ke Pasien
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
8 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
9 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
9 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
10 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
10 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
12 jam yang lalu
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved