5 Alasan Penganut Sikh di Punjab Khawatir dengan Masa Depan Akibat Pertikaian Kanada-India

Senin, 25 September 2023 - 20:35 WIB
loading...
A A A
Punjab, yang dulunya merupakan lumbung pangan India yang makmur, kini telah diambil alih oleh negara-negara yang berfokus pada manufaktur, jasa, dan teknologi dalam dua dekade terakhir.

“Sekarang setiap keluarga ingin mengirim putra dan putrinya ke Kanada karena bertani di sini tidak menguntungkan, kata Nijjar yang lebih tua.

India adalah negara asal pelajar internasional terbesar di Kanada, jumlah mereka melonjak 47% tahun lalu menjadi 320.000.

4. Sulit Mendapatkan Visa Belajar ke Luar Negeri

5 Alasan Penganut Sikh di Punjab Khawatir dengan Masa Depan Akibat Pertikaian Kanada-India

Foto/Reuters

“Kami sekarang khawatir apakah Kanada akan memberikan visa pelajar atau apakah pemerintah India akan menciptakan beberapa rintangan,” kata mahasiswa Gursimran Singh, 19, yang ingin pergi ke Kanada.

Ia berbicara di tempat suci paling suci di antara kuil Sikh, Kuil Emas di Amritsar, tempat banyak pelajar berdoa, atau mengucap syukur, untuk mendapatkan visa pelajar.

Kuil ini menjadi titik nyala ketegangan Hindu-Sikh ketika Perdana Menteri Indira Gandhi mengizinkannya diserbu pada tahun 1984 untuk mengusir separatis Sikh, sehingga membuat marah umat Sikh di seluruh dunia. Pengawal Sikhnya membunuhnya segera setelah itu.

Hubungan antara kelompok Sikh di Punjab dan pemerintahan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Modi telah tegang sejak para petani Sikh memimpin protes selama setahun terhadap deregulasi pertanian pada tahun 2020 dan memblokir ibu kota, sehingga memaksa Modi untuk menarik tindakan tersebut dalam sebuah tindakan yang jarang terjadi. kekalahan politik bagi orang kuat.

5. Atmosfir Ketakutan Sangat Dirasakan Anak Muda

5 Alasan Penganut Sikh di Punjab Khawatir dengan Masa Depan Akibat Pertikaian Kanada-India

Foto/Reuters

"Pemerintahan Modi telah menciptakan suasana ketakutan, terutama bagi kaum muda," kata Sandeep Singh, 31, dari desa tempat tinggal Nijjar.

“Kalau kita melakukan protes, orang tua tidak akan suka anaknya ikut karena takut anaknya bernasib sama seperti Nijjar di Kanada, ujarnya.

Kanwar Pal, sekretaris urusan politik kelompok separatis radikal Dal Khalsa, mengatakan, "Siapa pun yang memperjuangkan Khalistan memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri, hak untuk melakukan pemungutan suara di Punjab. India menganggap orang-orang Sikh itu sebagai musuh dan mereka menargetkan mereka."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)