PM Israel Netanyahu: Timur Tengah di Titik Puncak Perdamaian Bersejarah

Sabtu, 23 September 2023 - 02:35 WIB
loading...
PM Israel Netanyahu:...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City pada 22 September 2023. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Timur Tengah berada di titik puncak perdamaian bersejarah.

Pernyataan pada Jumat (22/9/2023) itu mengacu pada upaya yang ditengahi Amerika Serikat (AS) untuk menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

Berbicara pada sesi ke-78 Majelis Umum PBB, Benjamin Netanyahu mengatakan dia yakin Israel dan Arab Saudi hampir mencapai “terobosan dramatis” yang tidak hanya akan menjamin perdamaian antara kedua negara tetapi juga “mengubah” seluruh kawasan dan menciptakan “Perdamaian Tengah yang baru.”

Dia menambahkan, “Perdamaian seperti itu akan sangat membantu dalam mengakhiri konflik Arab-Israel, dan akan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk menormalisasi hubungan mereka dengan Israel sekaligus meningkatkan prospek perdamaian dengan Palestina.”

Jika perjanjian tersebut diselesaikan, maka kesepakatan tersebut akan melanjutkan Perjanjian Abraham, yang ditandatangani pada 2020 antara Israel di satu sisi dan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan di sisi lain.



Berbicara dua hari setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di New York, Netanyahu mengatakan dia merasa pemerintahan Biden dapat mengamankan kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi dengan cara yang sama seperti pemerintahan Trump memfasilitasi Abraham Accords.

“Perjanjian Abraham adalah poros sejarah dan hari ini kita melihat berkahnya, dengan perdagangan dan investasi dengan mitra perdamaian baru kita yang meningkat seiring kerja sama negara kita di bidang perdagangan, energi, air dan pertanian, iklim dan banyak bidang lainnya,” ujar Netanyahu.

“Dalam konferensi G20, Presiden Biden, Perdana Menteri (India) (Narendra) Modi, dan para pemimpin Eropa dan Arab mengumumkan rencana koridor visioner yang akan membentang melintasi Semenanjung Arab dan masuk ke Israel,” ungkap dia.

“Ini akan menghubungkan India ke Eropa melalui maritim, jalur kereta api, jaringan pipa energi, kabel serat optik. Koridor ini akan melewati pos-pos pemeriksaan maritim, atau lebih tepatnya titik-titik sempit, dan secara drastis menurunkan biaya barang, komunikasi, dan energi bagi lebih dari 2 miliar orang,” ujar dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)