Horor di Marawi: Loyalis ISIS Penggal Polisi Filipina, Sandera Pastor

Kamis, 25 Mei 2017 - 09:42 WIB
Horor di Marawi: Loyalis ISIS Penggal Polisi Filipina, Sandera Pastor
Horor di Marawi: Loyalis ISIS Penggal Polisi Filipina, Sandera Pastor
A A A
MARAWI - Serangan terhadap rumah Isnilon Hapilon, pemimpin loyalis ISIS Filipina, memicu balas dendam. Ratusan loyalis ISIS anak buah Hapilon menyerbu Kota Marawi, di mana seorang polisi dipenggal dan warga Kristen termasuk pastor dijadikan sandera.

Kelompok itu sejatinya merupakan kelompok bersenjata Maute, namun telah bersumpah setia kepada kelompok Islamic State (ISIS) di Timur Tengah. Serbuan terhadap Kota Marawi itu membuat Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di wilayah Filipina selatan tersebut.

Serbuan lebih dari 100 loyalis ISIS terhadap Kota Marawi telah menewaskan 21 orang dan seorang polisi Filipina dieksekusi penggal. Serbuan itu membuat Marawi di Kepulauan Mindanaoi menjadi kota horor, di mana pertempuran pecah selama berjam-jam.

”Kepala polisi di Malabang dalam perjalanan pulang, dia dicegat di sebuah pos pemeriksaan yang diduduki oleh teroris dan saya pikir mereka memenggalnya saat itu juga,” kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Kelompok teroris itu juga menyerang Gereja Katedral Our Lady Help dan menculik staf gereja termasuk Pastor Chito Suganob serta jemaat.

”Mereka mengancam akan membunuh para sandera,” kata Uskup Agung Filipina Socrates Villegas dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Phil Star, Kamis (25/5/2017).

”Pada saat penangkapannya, Pastor Chito sedang menjalankan pelayanannya sebagai imam.”

”Dia bukan pasukan. Dia tidak membawa senjata. Dia bukan ancaman bagi siapa pun. Penangkapannya dan rekan-rekannya melanggar setiap norma yang beradab,” kecam Uskup Filipina ini.

Juru bicara militer nasional Filipina Kolonel Edgard Arevalo mengatakan 13 tentara pemerintah tewas bersama dengan 13 militan loyalis ISIS.

Duterte mengumumkan status darurat militer di kawasan Mindanao setelah pulang dari kunjungan ke Moskow, Rusia. ”Kami dalam keadaan darurat,” katanya kepada wartawan. Dia bersumpah akan menghadapi militan dengan keras.

Sementara itu, beberapa foto yang menyebar di media sosial menunjukkan bahwa kelompok bersenjata Maute mengibarkan bendera-bendera hitam ala ISIS di atas sebuah bangunan di tengah kota.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6200 seconds (0.1#10.140)