Khotbah Serukan Pembunuhan Orang Yahudi, Imam Denmark Picu Amarah

Jum'at, 12 Mei 2017 - 10:30 WIB
Khotbah Serukan Pembunuhan...
Khotbah Serukan Pembunuhan Orang Yahudi, Imam Denmark Picu Amarah
A A A
COPENHAGEN - Imam masjid di Copenhagen, Denmark, memicu amarah publik lantaran khotbahnya menyerukan pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi. Imam masjid ini juga dipantau polisi karena dianggap mempromosikan pembentikan khilafah.

Imam masjid tersebut bernama Mundhir Abdallah. Khotbah dia sampaikan di depan jemaah salat Jumat di Masjid al-Faruq di lingkungan Norrebro, pinggiran Copenhagen pada 31 Maret lalu.

Imam Abdallah dilaporkan ke polisi oleh sejumlah anggota masyarakat setelah video khotbah itu menyebar ke YouTube dan Facebook pada 7 Mei lalu. Video khotbah itu telah memicu keresahan publik, terutama komunitas Yahudi.

Dalam khotbahnya, dia mengutip hadits tentang Hari Kiamat yang disebut tidak akan muncul kecuali orang-orang memerangi warga Yahudi.

Dia juga mengatakan bahwa “Kekhalifahan” di bawah hukum Islam atau Syariah akan mempersatukan umat Islam dunia dan membebaskan masjid al-Aqsa di Yerusalem dari Zionis Israel yang dia sebut sebagai “kotoran”.

Ketua Komunitas Yahudi di Denmark, Dan Rosenberg Asmussen, mengatakan, setelah diberi sebuah terjemahan tentang khotbah itu, dia menganggap apa yang disampaikan Abdallah merupakan materi anti-Semit.

“Kami khawatir orang-orang yang lemah dan mudah dipengaruhi, mungkin menganggap khotbah semacam ini sebagai seruan yang jelas untuk melakukan kekerasan dan teror terhadap orang-orang Yahudi,” ujarnya, kepada surat kabar Politiken, yang dikutip Jumat (12/5/2017).

Dalam sebuah pernyataan yang di-posting ke Facebook, Menteri Imigrasi dan Integrasi Denmark, Inger Stojberg, menyebut khotbah Mundhir Abdallah "mengerikan".

”Ini benar-benar tidak masuk akal, tidak demokratis dan mengerikan," katanya. ”Tapi itu juga menunjukkan mengapa kita perlu memimpin sebuah kebijakan yang keras dan konsisten. Kita tidak bisa dan tidak boleh menerima ini!,” lanjut dia.

Koran Politiken melaporkan bahwa Abdallah terhubung dengan kelompok Hizbut Tahrir yang kontroversial, di mana kelompok ini menyerukan berdirinya kekhalifahan Islam di sejumlah negara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)