China Makin Agresif, 68 Pesawat Tempur dan 10 Kapalnya Dekati Taiwan
loading...
A
A
A
"Militer China telah ditugaskan untuk mengembangkan kemampuan untuk mengambil alih Taiwan," kata Bonnie Glaser, pakar tentang China di German Marshall Fund yang berbasis di Washington DC.
“Latihan militer tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan tersebut,” lanjut Glaser, seperti dikutip AFP.
“Kita memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, dengan meningkatnya tekanan terhadap Taiwan.”
James Char, peneliti di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, mengatakan aktivitas militer China di sekitar Taiwan—khususnya serbuan udara ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) pulau itu—telah menjadi “kejadian biasa”.
Namun, imbuh Char, semua aktivitas tersebut, tanpa kecuali, merupakan operasi di bawah ambang batas perang dan terjadi di luar wilayah udara teritorial Taiwan.
China belum memberikan komentar resmi mengenai latihan apa pun yang dilakukan di Pasifik Barat.
Berbeda dengan pertikaian yang terjadi, Beijing pada minggu ini menawarkan prospek perlakuan istimewa bagi orang-orang Taiwan yang ingin tinggal, bekerja, belajar, dan berbisnis di daratan China.
Serangkaian “pendapat” yang diumumkan oleh dua badan utama Partai Komunis China pada hari Selasa juga mendesak kota pesisir Xiamen untuk “mempercepat” integrasinya dengan pulau Kinmen dan Matsu yang dikelola Taiwan yang terletak beberapa mil lepas pantai.
Pada konferensi pers hari Kamis, Pan Xianzhang, wakil direktur Kantor Urusan Taiwan di Komite Sentral Partai Komunis China, mengatakan tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk menciptakan "zona demonstrasi untuk pembangunan terpadu lintas selat".
“Fokusnya adalah memimpin penerapan perlakuan yang sama bagi rekan-rekan Taiwan dan dunia usaha sehingga membuat rekan-rekan Taiwan merasakan sepenuhnya manfaat integrasi," kata Pan.
“Latihan militer tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan tersebut,” lanjut Glaser, seperti dikutip AFP.
“Kita memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, dengan meningkatnya tekanan terhadap Taiwan.”
James Char, peneliti di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, mengatakan aktivitas militer China di sekitar Taiwan—khususnya serbuan udara ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) pulau itu—telah menjadi “kejadian biasa”.
Namun, imbuh Char, semua aktivitas tersebut, tanpa kecuali, merupakan operasi di bawah ambang batas perang dan terjadi di luar wilayah udara teritorial Taiwan.
China belum memberikan komentar resmi mengenai latihan apa pun yang dilakukan di Pasifik Barat.
Berbeda dengan pertikaian yang terjadi, Beijing pada minggu ini menawarkan prospek perlakuan istimewa bagi orang-orang Taiwan yang ingin tinggal, bekerja, belajar, dan berbisnis di daratan China.
Serangkaian “pendapat” yang diumumkan oleh dua badan utama Partai Komunis China pada hari Selasa juga mendesak kota pesisir Xiamen untuk “mempercepat” integrasinya dengan pulau Kinmen dan Matsu yang dikelola Taiwan yang terletak beberapa mil lepas pantai.
Pada konferensi pers hari Kamis, Pan Xianzhang, wakil direktur Kantor Urusan Taiwan di Komite Sentral Partai Komunis China, mengatakan tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk menciptakan "zona demonstrasi untuk pembangunan terpadu lintas selat".
“Fokusnya adalah memimpin penerapan perlakuan yang sama bagi rekan-rekan Taiwan dan dunia usaha sehingga membuat rekan-rekan Taiwan merasakan sepenuhnya manfaat integrasi," kata Pan.