Terungkap, Ini Alasan Su-27 Rusia Coba Tembak Jatuh Pesawat Inggris Pembawa 30 Awak
loading...
A
A
A
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan pada bulan Maret bahwa penting untuk menjaga Laut Hitam dan langit di atasnya tetap terbuka untuk semua negara.
“Laut Hitam adalah jalur laut internasional penting yang mendukung banyak sekutu NATO kami, termasuk Rumania, Bulgaria dan Turki, dan bukan milik satu negara mana pun,” katanya.
Komentar Ryder muncul setelah insiden udara lainnya di mana jet Rusia membuang bahan bakar dan akhirnya menabrak drone pengintai AS pada bulan Maret lalu.
Rekaman drone menunjukkan momen mengejutkan ketika jet Su-27 Moskow mendekati kendaraan udara tak berawak (UAV) MQ-9 AS dari belakang dan menjatuhkan baling-balingnya di wilayah udara internasional pada 14 Maret.
Pasukan AS harus menjatuhkan drone pengintai senilai USD32 juta di perairan internasional setelah pertemuan tersebut, sehingga memicu perlombaan antara Moskow dan Washington untuk memulihkannya.
Kapal-kapal Rusia terlihat di lokasi jatuhnya pesawat pada tanggal 15 Maret saat mencoba menemukan puing-puing tersebut, meskipun Pentagon bersikeras bahwa bagian-bagian tersebut tidak dapat diambil dan informasi intelijen apa pun telah dihapus.
Moskow bersikeras bahwa jetnya tidak melakukan kontak dengan drone tersebut, dan malah menyalahkan "manuver tajam" drone yang menyebabkan kecelakaan itu.
Namun para ahli mengatakan kemungkinan bentrokan itu terjadi karena pilot Rusia mengadopsi taktik yang semakin agresif untuk memaksa drone mengubah arah.
“Laut Hitam adalah jalur laut internasional penting yang mendukung banyak sekutu NATO kami, termasuk Rumania, Bulgaria dan Turki, dan bukan milik satu negara mana pun,” katanya.
Komentar Ryder muncul setelah insiden udara lainnya di mana jet Rusia membuang bahan bakar dan akhirnya menabrak drone pengintai AS pada bulan Maret lalu.
Rekaman drone menunjukkan momen mengejutkan ketika jet Su-27 Moskow mendekati kendaraan udara tak berawak (UAV) MQ-9 AS dari belakang dan menjatuhkan baling-balingnya di wilayah udara internasional pada 14 Maret.
Pasukan AS harus menjatuhkan drone pengintai senilai USD32 juta di perairan internasional setelah pertemuan tersebut, sehingga memicu perlombaan antara Moskow dan Washington untuk memulihkannya.
Kapal-kapal Rusia terlihat di lokasi jatuhnya pesawat pada tanggal 15 Maret saat mencoba menemukan puing-puing tersebut, meskipun Pentagon bersikeras bahwa bagian-bagian tersebut tidak dapat diambil dan informasi intelijen apa pun telah dihapus.
Moskow bersikeras bahwa jetnya tidak melakukan kontak dengan drone tersebut, dan malah menyalahkan "manuver tajam" drone yang menyebabkan kecelakaan itu.
Namun para ahli mengatakan kemungkinan bentrokan itu terjadi karena pilot Rusia mengadopsi taktik yang semakin agresif untuk memaksa drone mengubah arah.
(mas)