Terungkap, Ini Alasan Su-27 Rusia Coba Tembak Jatuh Pesawat Inggris Pembawa 30 Awak

Jum'at, 15 September 2023 - 00:10 WIB
loading...
A A A
Sumber itu mengatakan perintah ambigu yang diberikan oleh stasiun darat Rusia menunjukkan tingkat ketidakprofesionalan yang tinggi dari anak buah Presiden Vladimir Putin.

Sementara itu, pilot dan staf yang bekerja untuk NATO menggunakan bahasa yang sangat tepat ketika memberi dan menerima perintah—yang berarti bahwa bahasa tersebut tidak akan pernah terbuka untuk ditafsirkan.

Seandainya rudal Rusia meledakkan pesawat Rivet Joint, Inggris dan sekutu NATO-nya mungkin terpaksa menyatakan perang.

Negara-negara anggota NATO sepakat bahwa serangan bersenjata terhadap satu atau lebih dari mereka akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua. Itu adalah klausul Pasal 5 Perjanjian NATO,

Jika serangan seperti itu benar-benar terjadi, setiap anggota NATO akan membantu negara yang diserang dengan tindakan apa pun yang "dianggap perlu".

RAF secara teratur melakukan serangan mendadak di perairan internasional Laut Hitam, serta Baltik dan Polandia timur, untuk mengumpulkan informasi intelijen.

Peran pesawat Rivet Joint adalah untuk menyedot transmisi dan komunikasi elektronik—pesawat ini juga dikenal sebagai "pengendus nuklir" karena kemampuannya mendeteksi radioaktivitas.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tidak akan merilis rincian komunikasi yang disadap tersebut.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan: "Tujuan kami adalah untuk melindungi keselamatan operasi kami, menghindari eskalasi yang tidak perlu dan memberikan informasi kepada publik dan komunitas internasional."

Pesawat Inggris dan AS terus melakukan penerbangan pengintaian setelah insiden yang mengejutkan pada bulan September tetapi pesawat pengintai RAF sekarang tidak lagi diterbangkan, sementara AS menggunakan drone pengintai tak berawak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)