Sedang Bermusuhan, Maroko Tolak Bantuan Aljazair untuk Korban Gempa
loading...
A
A
A
RABAT - Maroko telah menolak bantuan kemanusiaan yang ditawarkan oleh Aljazair untuk membantu Rabat menghadapi dampak gempa bumi besar yang melanda negara itu pada Jumat malam lalu. Penolakan ini terjadi di tengah permusuhan kedua negara terkait sengketa wilayah Sahara Barat.
Gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Maroko telah menewaskan lebih dari 2.000 orang. Lebih 2.400 lainnya luka-luka.
Penolakan tawaran bantuan kemanusiaaan terjadi sehari setelah Menteri Kehakiman Maroko Abdellatif Ouahabi mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa negaranya menerima bantuan Aljazair asalkan bantuan tersebut dikirimkan melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Maroko.
Setelah pernyataan Ouahabi, pihak berwenang Aljazair mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan tiga pesawat militer untuk membawa bantuan kemanusiaan dan personel pendukung guna membantu Maroko menghadapi dampak gempa mematikan tersebut.
Namun kemarin, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Maroko memberi tahu Konsul Aljazair di Casablanca bahwa kerajaan tidak lagi membutuhkan bantuan kemanusiaan dari Aljazair.
“Aljazair menawarkan rencana bantuan darurat jika diterima oleh Kerajaan Maroko,” kata Kementerian Luar Negeri Aljazair, seperti dikutip Middle East Monitor, Kamis (14/9/2023).
“Bantuan tersebut akan mencakup pengiriman tim intervensi perlindungan sipil yang terdiri dari 80 spesialis ke Maroko, serta tim teknis yang berspesialisasi dalam pencarian di bawah reruntuhan dan tim medis.”
Aljazair dan Maroko adalah rival regional yang hubungannya sedang memanas terkait sengketa wilayah Sahara Barat.
Pada Agustus 2021, Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko, menuduh Rabat memiliki “kecenderungan bermusuhan". Namun tuduhan itu dibantah keras oleh Kerajaan Maroko.
Gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Maroko telah menewaskan lebih dari 2.000 orang. Lebih 2.400 lainnya luka-luka.
Penolakan tawaran bantuan kemanusiaaan terjadi sehari setelah Menteri Kehakiman Maroko Abdellatif Ouahabi mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa negaranya menerima bantuan Aljazair asalkan bantuan tersebut dikirimkan melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Maroko.
Setelah pernyataan Ouahabi, pihak berwenang Aljazair mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan tiga pesawat militer untuk membawa bantuan kemanusiaan dan personel pendukung guna membantu Maroko menghadapi dampak gempa mematikan tersebut.
Namun kemarin, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Maroko memberi tahu Konsul Aljazair di Casablanca bahwa kerajaan tidak lagi membutuhkan bantuan kemanusiaan dari Aljazair.
“Aljazair menawarkan rencana bantuan darurat jika diterima oleh Kerajaan Maroko,” kata Kementerian Luar Negeri Aljazair, seperti dikutip Middle East Monitor, Kamis (14/9/2023).
“Bantuan tersebut akan mencakup pengiriman tim intervensi perlindungan sipil yang terdiri dari 80 spesialis ke Maroko, serta tim teknis yang berspesialisasi dalam pencarian di bawah reruntuhan dan tim medis.”
Aljazair dan Maroko adalah rival regional yang hubungannya sedang memanas terkait sengketa wilayah Sahara Barat.
Pada Agustus 2021, Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko, menuduh Rabat memiliki “kecenderungan bermusuhan". Namun tuduhan itu dibantah keras oleh Kerajaan Maroko.
(mas)