Setelah Memorak-porandakan Libya, Badai Daniel Terjang Jalur Gaza
loading...
A
A
A
Mohammed Ahmed, seorang warga yang tinggal di Gaza menyampaikan belasungkawa yang hangat kepada rakyat Libya.
"Saya tidak pernah membayangkan menyaksikan bencana seperti ini di Libya," katanya.
Berbicara kepada The New Arab, ayah enam anak berusia 39 tahun ini mengatakan: “Saya sangat terkejut dengan kehancuran di Libya dan banyaknya korban jiwa dan rumah. Memang benar kita hidup di daerah yang diblokade, namun kami semua (warga Palestina) siap berangkat ke Libya dan membantu menyelamatkan para korban."
Hala al-Naqa, seorang wanita yang tinggal di Jalur Gaza, juga menyampaikan belasungkawanya kepada Libya dan Maroko, yang menderita akibat gempa bumi dahsyat pekan lalu yang menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya masih hilang.
“Saya pikir ini adalah pesan dari Tuhan kepada semua pemimpin dan presiden Arab bahwa mereka tidak bisa terus berkuasa selama alam masih bisa menentukan pilihannya,” kata ibu enam anak berusia 46 tahun itu kepada The New Arab.
“Lebih baik bagi para pemimpin Arab untuk meningkatkan staf sains mereka untuk negaranya daripada terlibat dalam konflik internal yang akan menambah penderitaan penduduk,” tukasnya.
"Saya tidak pernah membayangkan menyaksikan bencana seperti ini di Libya," katanya.
Berbicara kepada The New Arab, ayah enam anak berusia 39 tahun ini mengatakan: “Saya sangat terkejut dengan kehancuran di Libya dan banyaknya korban jiwa dan rumah. Memang benar kita hidup di daerah yang diblokade, namun kami semua (warga Palestina) siap berangkat ke Libya dan membantu menyelamatkan para korban."
Hala al-Naqa, seorang wanita yang tinggal di Jalur Gaza, juga menyampaikan belasungkawanya kepada Libya dan Maroko, yang menderita akibat gempa bumi dahsyat pekan lalu yang menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya masih hilang.
“Saya pikir ini adalah pesan dari Tuhan kepada semua pemimpin dan presiden Arab bahwa mereka tidak bisa terus berkuasa selama alam masih bisa menentukan pilihannya,” kata ibu enam anak berusia 46 tahun itu kepada The New Arab.
“Lebih baik bagi para pemimpin Arab untuk meningkatkan staf sains mereka untuk negaranya daripada terlibat dalam konflik internal yang akan menambah penderitaan penduduk,” tukasnya.
(ian)