Panglima Militer AS Gambarkan Putin Pegang Cangkir Timah Minta Amunisi ke Kim Jong-un
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Mark Milley menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang memegang cangkir timah dan meminta amunisi kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Panglima Militer Amerika itu menggambarkan situasi yang dialami Putin dalam wawancara dengan Martha Raddatz dari ABC News.
Namun, Milley yakin jika Moskow berhasil mendapatkan senjata dari Korea Utara, dia ragu hal itu akan “membuat perbedaan mendasar” dalam perang Rusia di Ukraina.
Menurut Moskow, Putin akan bertemu dengan Kim Jong-un dalam beberapa hari mendatang untuk membicarakan “hubungan bilateral".
Pada hari Senin, kantor berita negara Korea Utara mengonfirmasi bahwa Kim Jong-un akan bertemu dengan Putin di Rusia.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan kepada ABC News bahwa Kim Jong-un sedang melakukan perjalanan dengan kereta api ke Vladivostok di Rusia timur untuk kemungkinan pertemuan dengan Putin.
Putin diperkirakan sedang mencari amunisi dari Korea Utara untuk artileri howitzer Rusia karena negara tersebut menghabiskan pasokan peluru yang digunakan dalam perang di Ukraina.
Para pejabat AS percaya bahwa sebagai imbalannya, Rusia mungkin menawarkan teknologi senjata yang dapat membantu program rudal dan nuklir Korea Utara.
Para pejabat AS menganggap kunjungan Kim Jong-un ke Rusia sebagai bukti kelemahan Putin ketika perang di Ukraina terus berlanjut.
Jenderal Milley menggambarkan bagaimana permintaan senjata oleh Putin kepada Kim Jong-un adalah kebalikan dari hubungan mereka sebelumnya. "Ini cukup menarik," katanya.
Dia mencatat bahwa Korea Utara dan Rusia memiliki hubungan strategis sejak akhir Perang Dunia II. "Jadi tidak mengherankan jika mereka memiliki hubungan yang baik," ujar jenderal tertinggi AS yang akan segera pensiun tersebut.
“Sekarang, karena perang di Ukraina, Rusia menghadapi berbagai tantangan dan salah satu tantangan mereka adalah amunisi,” kata Jenderal Milley, yang dilansir dari ABC News, Selasa (12/9/2023).
“Dia mungkin akan mendapatkan sesuatu,” kata Milley tentang Putin, ketika ditanya oleh Raddatz apa yang mungkin dia peroleh dari pertemuan tersebut.
“Saya tidak yakin seberapa banyak atau seberapa cepatnya, tapi dia mungkin akan mendapatkan sesuatu dari Korea Utara.”
“Tetapi saya tidak tahu apakah mereka akan mendapatkan begitu banyak sehingga akan membuat perbedaan yang mendasar,” imbuh Milley.
Panglima Militer Amerika itu menggambarkan situasi yang dialami Putin dalam wawancara dengan Martha Raddatz dari ABC News.
Namun, Milley yakin jika Moskow berhasil mendapatkan senjata dari Korea Utara, dia ragu hal itu akan “membuat perbedaan mendasar” dalam perang Rusia di Ukraina.
Menurut Moskow, Putin akan bertemu dengan Kim Jong-un dalam beberapa hari mendatang untuk membicarakan “hubungan bilateral".
Pada hari Senin, kantor berita negara Korea Utara mengonfirmasi bahwa Kim Jong-un akan bertemu dengan Putin di Rusia.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan kepada ABC News bahwa Kim Jong-un sedang melakukan perjalanan dengan kereta api ke Vladivostok di Rusia timur untuk kemungkinan pertemuan dengan Putin.
Putin diperkirakan sedang mencari amunisi dari Korea Utara untuk artileri howitzer Rusia karena negara tersebut menghabiskan pasokan peluru yang digunakan dalam perang di Ukraina.
Para pejabat AS percaya bahwa sebagai imbalannya, Rusia mungkin menawarkan teknologi senjata yang dapat membantu program rudal dan nuklir Korea Utara.
Para pejabat AS menganggap kunjungan Kim Jong-un ke Rusia sebagai bukti kelemahan Putin ketika perang di Ukraina terus berlanjut.
Jenderal Milley menggambarkan bagaimana permintaan senjata oleh Putin kepada Kim Jong-un adalah kebalikan dari hubungan mereka sebelumnya. "Ini cukup menarik," katanya.
Dia mencatat bahwa Korea Utara dan Rusia memiliki hubungan strategis sejak akhir Perang Dunia II. "Jadi tidak mengherankan jika mereka memiliki hubungan yang baik," ujar jenderal tertinggi AS yang akan segera pensiun tersebut.
“Sekarang, karena perang di Ukraina, Rusia menghadapi berbagai tantangan dan salah satu tantangan mereka adalah amunisi,” kata Jenderal Milley, yang dilansir dari ABC News, Selasa (12/9/2023).
“Dia mungkin akan mendapatkan sesuatu,” kata Milley tentang Putin, ketika ditanya oleh Raddatz apa yang mungkin dia peroleh dari pertemuan tersebut.
“Saya tidak yakin seberapa banyak atau seberapa cepatnya, tapi dia mungkin akan mendapatkan sesuatu dari Korea Utara.”
“Tetapi saya tidak tahu apakah mereka akan mendapatkan begitu banyak sehingga akan membuat perbedaan yang mendasar,” imbuh Milley.
(mas)