AS Pertimbangkan Pasok Rudal Jarak Jauh yang Dilengkapi Bom Cluster ke Ukraina

Selasa, 12 September 2023 - 05:40 WIB
loading...
A A A
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah membahas AS yang menyediakan rudal jarak jauh dan dia mengharapkan keputusan yang positif.

“Sekarang adalah waktunya,” kata salah satu pejabat AS ketika pasukan Ukraina berusaha menembus garis pertahanan Rusia di selatan kota Orikhiv dalam upaya memecah belah pasukan Rusia dan menempatkan jalur pasokan utama mereka di bawah ancaman. ATACMS atau GMLRS dengan kemampuan ini tidak hanya akan meningkatkan moral Ukraina tetapi juga memberikan pukulan taktis yang diperlukan dalam pertarungan tersebut, kata pejabat itu.


Rencana AS adalah untuk memasukkan senjata-senjata yang berisi granat ke dalam persediaan amunisi AS yang akan datang, menurut empat pejabat AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena sifat sensitif dari rencana tersebut.

Saat ini Ukraina hanya memiliki satu munisi tandan buatan AS, yaitu peluru 155 mm yang diumumkan pada bulan Juli.

Senjata-senjata baru ini akan menambah amunisi GMLRS yang dimiliki Ukraina saat ini dengan jangkauan 45 mil, sebuah versi yang mampu menembakkan lebih dari 100.000 pecahan tungsten tajam, namun bukan bom.

Dibuat oleh Lockheed Martin, ATACMS hadir dalam beberapa versi, beberapa di antaranya dapat terbang empat kali jangkauan GMLRS, dan penggunaannya dapat mengatur ulang kalkulus medan perang.

Otoritas Penarikan Presiden (PDA), yang memungkinkan pemerintah mengambil stok senjata AS dan mengirimkannya ke Ukraina telah terbukti menjadi cara tercepat – dalam hitungan hari atau minggu – untuk mengirimkan persenjataan ke Ukraina.

Untuk sementara – menjelang kedatangan ATACMS – peningkatan perangkat lunak yang diperlukan dapat dilakukan pada peluncur termasuk M270 dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang telah digunakan Kyiv di medan perang, kata dua pejabat.

Namun karena belum ada keputusan akhir yang dibuat, tidak jelas apakah senjata tersebut akan dimasukkan dalam PDA berikutnya. Senjata-senjata tersebut dapat dikirimkan dalam bentuk PDA secepatnya pada minggu ini, sekitar pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina pada tanggal 19 September di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.

Presiden Joe Biden pada akhirnya mungkin akan menolak atau menunda keputusan mengenai transfer tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1741 seconds (0.1#10.140)