Mengapa KTT G20 Tidak Lagi Relevan? Hanya Sepakat dalam Perkataan, tapi Tanpa Tindakan Nyata
loading...
A
A
A
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, yang mewakili Rusia pada pertemuan puncak tersebut menggantikan Presiden Vladimir Putin yang tidak hadir, mengatakan bahwa kepresidenan India, "mungkin untuk pertama kalinya selama keberadaan G20, telah benar-benar mengkonsolidasikan peserta G20 dari negara-negara Selatan".
Para diplomat mengatakan para perunding dari India, india, Brazil dan Afrika Selatan mendorong konsensus dalam dokumen KTT tersebut.
AS, Jerman, dan Inggris semuanya memuji deklarasi tersebut.
Tidak ada pernyataan resmi dari China namun kantor berita pemerintah Xinhua, tanpa mengacu pada deklarasi tersebut, mengatakan dalam komentarnya pada hari Sabtu bahwa G20 masih dapat difungsikan.
Kehadiran China tidak terdengar pada pertemuan tersebut karena Presiden Xi Jinping tidak hadir dan Beijing diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang, yang menjabat pada bulan Maret tahun ini.
Seorang pejabat Perancis yang hadir pada pertemuan tersebut mengatakan “G20 sebenarnya tetap merupakan sebuah klub yang mampu membentuk konsensus antara utara dan selatan serta timur dan barat”.
Meskipun tidak ada kemajuan nyata, Harsh Vardhan Shringla, ketua koordinator G20 India, mengatakan pertemuan tersebut membawa kemajuan bagi kelompok tersebut.
“Kekhawatiran negara-negara berkembang begitu besar sehingga jika Anda gagal… mereka harus menghadapi masalah perpecahan yang jauh lebih besar dan, menurut saya, bahkan kekecewaan,” katanya kepada Reuters.
Para diplomat mengatakan para perunding dari India, india, Brazil dan Afrika Selatan mendorong konsensus dalam dokumen KTT tersebut.
AS, Jerman, dan Inggris semuanya memuji deklarasi tersebut.
Tidak ada pernyataan resmi dari China namun kantor berita pemerintah Xinhua, tanpa mengacu pada deklarasi tersebut, mengatakan dalam komentarnya pada hari Sabtu bahwa G20 masih dapat difungsikan.
Kehadiran China tidak terdengar pada pertemuan tersebut karena Presiden Xi Jinping tidak hadir dan Beijing diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang, yang menjabat pada bulan Maret tahun ini.
Seorang pejabat Perancis yang hadir pada pertemuan tersebut mengatakan “G20 sebenarnya tetap merupakan sebuah klub yang mampu membentuk konsensus antara utara dan selatan serta timur dan barat”.
Meskipun tidak ada kemajuan nyata, Harsh Vardhan Shringla, ketua koordinator G20 India, mengatakan pertemuan tersebut membawa kemajuan bagi kelompok tersebut.
“Kekhawatiran negara-negara berkembang begitu besar sehingga jika Anda gagal… mereka harus menghadapi masalah perpecahan yang jauh lebih besar dan, menurut saya, bahkan kekecewaan,” katanya kepada Reuters.
(ahm)