UPDATE-Gempa Maroko Renggut 2.122 Nyawa, Pencarian Korban dengan Tangan Kosong
loading...
A
A
A
"Saya ingin mereka segera mengeluarkannya sehingga saya bisa berduka dengan tenang," katanya.
Banyak rumah di desa pegunungan terpencil dibangun dari batu bata lumpur.
Di desa Amizmiz, dekat Tafeghaghte, sebuah backhoe menyeret puing-puing terberat sebelum tim penyelamat menggali puing-puing berdebu dengan tangan kosong untuk mengeluarkan sesosok tubuh yang tampaknya berada di bawah selimut.
Kedua desa tersebut terletak di provinsi Al-Haouz, lokasi pusat gempa, yang paling banyak menderita kematian, yaitu 1.351 jiwa.
Menurut siran televisi setempat, lebih dari 18.000 keluarga terkena dampak gempa di Al-Haouz.
Para warga pada hari Minggu bergegas ke rumah sakit di Marrakesh untuk menyumbangkan darah guna membantu para korban luka.
Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan sebuah pesawat angkut A400 lepas landas dari Zaragoza dengan 56 penyelamat dan empat anjing pencari menuju Marrakesh untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban selamat.
“Kami akan mengirimkan apa pun yang diperlukan karena semua orang tahu bahwa jam-jam pertama ini adalah kuncinya, terutama jika ada orang yang terkubur di bawah reruntuhan,” kata Menteri Pertahanan Margarita Robles.
Banyak penduduk di kawasan wisata Marrakesh yang biasanya ramai menghabiskan malam kedua dengan tidur di jalanan, meringkuk di bawah selimut dan di antara tas berisi barang-barang mereka.
Salah satu dari mereka, Fatema Satir, mengatakan banyak yang tetap berada di luar karena takut rumahnya runtuh.
“Tidak ada bantuan untuk kami,” kata Satir. “Rumah kami retak, yang lain hancur—seperti rumah putri saya yang lenyap. Kami berada dalam keadaan kacau.”
Banyak rumah di desa pegunungan terpencil dibangun dari batu bata lumpur.
Di desa Amizmiz, dekat Tafeghaghte, sebuah backhoe menyeret puing-puing terberat sebelum tim penyelamat menggali puing-puing berdebu dengan tangan kosong untuk mengeluarkan sesosok tubuh yang tampaknya berada di bawah selimut.
Jam-jam Krusial untuk Selamatkan Korban
Kedua desa tersebut terletak di provinsi Al-Haouz, lokasi pusat gempa, yang paling banyak menderita kematian, yaitu 1.351 jiwa.
Menurut siran televisi setempat, lebih dari 18.000 keluarga terkena dampak gempa di Al-Haouz.
Para warga pada hari Minggu bergegas ke rumah sakit di Marrakesh untuk menyumbangkan darah guna membantu para korban luka.
Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan sebuah pesawat angkut A400 lepas landas dari Zaragoza dengan 56 penyelamat dan empat anjing pencari menuju Marrakesh untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban selamat.
“Kami akan mengirimkan apa pun yang diperlukan karena semua orang tahu bahwa jam-jam pertama ini adalah kuncinya, terutama jika ada orang yang terkubur di bawah reruntuhan,” kata Menteri Pertahanan Margarita Robles.
Banyak penduduk di kawasan wisata Marrakesh yang biasanya ramai menghabiskan malam kedua dengan tidur di jalanan, meringkuk di bawah selimut dan di antara tas berisi barang-barang mereka.
Salah satu dari mereka, Fatema Satir, mengatakan banyak yang tetap berada di luar karena takut rumahnya runtuh.
“Tidak ada bantuan untuk kami,” kata Satir. “Rumah kami retak, yang lain hancur—seperti rumah putri saya yang lenyap. Kami berada dalam keadaan kacau.”