5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah

Sabtu, 09 September 2023 - 21:06 WIB
loading...
5 Sepak Terjang Mualaf...
Kyoichiro Sugimoto aktif berdakwah setelah menjadi mualaf. Foto/Lauchgood
A A A
TOKYO - Haji Kyoichiro Sugimoto merupakan tokoh terkenal di Jepang yang masuk Islam dan menjadi mualaf. Tidak berhenti menerima Islam, tetapi dia juga ikut berkontribusi besar dalam menyebarkan agama Islam di Jepang.

Dia juga berusaha mengubah persepsi buruk Islam di sebagian masyarakat Jepang. Dia ingin mengenalkan Islam yang harmoni dan toleran di mata orang Jepang. Tujuannya adalah dia ingin mengajak banyak orang Jepang untuk memeluk agama Islam.

Berikut adalah 5 sepak terjang Haji Kyoichiro Sugimoto dalam menyebarkan Islam di Jepang.

1. Masuk Islam karena Keramahan Warga Bangladesh

5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah

Foto/Japan Halal TV

Melansir Japan Halal TV, Kyoichiro Sugimoto berasal dari kota Seki, prefektur Gifu. Dia masuk Islam pada tahun 1996, setelah perjalanannya ke Bangladesh. Ia terkesan dengan kebaikan masyarakat Bengali, ia melihat sikap positif masyarakatnya, meski ada sebagian dari mereka yang hidup dalam kemiskinan namun sifat optimis masyarakatnya menggugah hatinya.

Sugimoto menemukan salah satu alasan mengapa masyarakat mempunyai sikap yang positif, beliau mengatakan karena banyak orang yang beragama Islam dan mereka beriman kepada Tuhan dan teguh pada agamanya.


2. Terkesima dengan Alquran

5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah

Foto/Japan Halal TV

Setelah pengalaman yang mengesankan tersebut, Sugimoto membaca Alquran dalam terjemahan bahasa Jepang, ia kembali terkesan dengan fakta bahwa Alquran memberikan konsep yang jelas tentang Tuhan dan kehidupan di akhirat.

Dia terkesima dengan ayat dalam Alquran. “Dan janganlah kamu memohon kepada Allah tuhan yang lain. Tidak ada Tuhan selain Dia. Semuanya akan hancur kecuali Wajah-Nya. Dialah penghakiman, dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS 28:88)

3. Aktif Berdakwah di Jepang

5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah

Foto/Lauchgood

Pada tahun 1997, Kyoichiro Sugimoto, menjawab panggilan suara batinnya dan menerima Islam. Dan hingga saat ini beliau masih aktif menyebarkan ajaran Islam di Jepang, memberikan ceramah bagi Muslim dan Non-Muslima.

Haji Kyoichiro Sugimoto san kini menjabat presiden Islamic Research Foundation International di Jepang, Ketua Pusat Kebudayaan Islam Chiba dan spesialis penjangkauan global di Islamic Education and Research Academy (iERA) Inggris

Beliau meraih gelar Master dari Kobe University bidang Studi Internasional. Dia juga merupakan Alumni Institut Pendidikan, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), dengan spesialisasi Pendidikan Islam.

4. Belajar Islam dari Zakir Naik

5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah

Foto/Lauchgood

Pada tahun 2016, ia belajar di bawah bimbingan Zakir Naik, menerjemahkan buku-buku Zakir Naik ke dalam bahasa Jepang, mengedit dan menerbitkan buku Pengantar Islam dan Perbandingan Agama pada tahun 2015.

Pada tahun 2019, Kyoichiro Sugimoto membuat terjemahan baru, Al-Qur'an dalam Bahasa Jepang Mudah, yang diterbitkan oleh Kokusho Kankokai, Inc. Ia bermimpi Al-Qur'an tersedia di setiap rumah di Jepang.

5. Meluncurkan Program "Tetangga Muslim Saya"

5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah

Foto/Lauchgood

Melansir launchgood, Haji Kyoichiro Sugimoto, seorang mualaf asal Jepang mengungkapkan, secara umum orang Jepang tidak tertarik pada agama. Selain itu, Islam juga mempunyai gambaran bahaya dan terorisme.

Selain itu, kesempatan untuk belajar tentang Islam dalam bahasa Jepang dan berinteraksi langsung dengan umat Islam sangatlah terbatas. Banyak masjid tidak merencanakan program dakwah untuk non-Muslim Jepang.

Oleh karena itu Kyoichiro Sugimotomengembangkan metode dan acara yang memungkinkan non-Muslim Jepang mengenal Islam dengan cara yang santai dan alami. Ini disebut program undangan “Tetangga Muslim Saya”. Hal ini memberikan kesempatan bagi non-Muslim Jepang untuk bertemu dan berbicara dengan Muslim asing cerdas yang bisa berbahasa Jepang secara langsung.

"Peran saya adalah sebagai 'magnet' untuk menjembatani kesenjangan antara non-Muslim Jepang dan Islam, Al-Qur'an dan Muslim. Melalui pengenalan Islam yang sederhana dan jelas serta interaksi langsung manusia dengan umat Islam dari berbagai negara, umat non-Muslim dapat dengan mudah menghilangkan citra negatif Islam dalam waktu singkat," kata Kyoichiro Sugimoto.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)