Usai Kunjungan Xi Jinping, Warga Tibet Gansu Dikhawatirkan Ditindas seperti di Xinjiang

Rabu, 06 September 2023 - 12:21 WIB
loading...
Usai Kunjungan Xi Jinping,...
Presiden China Xi Jinping serukan pihak berwenang perkuat upaya mengendalikan apa yang dia sebut sebagai aktivitas religius ilegal. Seruan ini memicu kekhawatiran bagi komunitas Tibet di Gansu. Foto/REUTERS
A A A
GANSU - Presiden China Xi Jinping telah melontarkan pernyataan keras perihal aktivitas keagamaan saat mengunjungi Urumqi, Xinjiang, pada akhir Agustus lalu. Dia menyerukan pihak berwenang untuk memperkuat upaya mengendalikan apa yang dia sebut sebagai "aktivitas religius ilegal”.

Pernyataan Xi Jinping memicu kritik dan kecaman dari sejumlah pihak. Foto-foto resmi kunjungan ke Urumqi memperlihatkan Xi berdiri bersama Sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat Partai Komunis China, Chen Wenqing.

Posisi tersebut menjadikan Chen, yang juga seorang anggota Politbiro dan mantan Menteri Keamanan Negara, sebagai pemimpin de facto keamanan publik di China.

Ada fakta yang kurang mendapat perhatian di level nasional dan internasional, yaitu bahwa Chen tiba di Urumqi dari Kota Hezuo di Prefektur Otonomi Tibet Gannan, bagian dari provinsi Gansu. Sebelum pergi ke Xinjiang, Chen sebenarnya sudah memeriksa Gansu, dan pemberhentian terakhirnya adalah Kota Hezuo.



Prefektur Otonomi Tibet Gannan adalah rumah bagi lebih dari 400.000 warga Tibet, yang mewakili 57 persen populasi—sebuah bukti fakta bahwa Tibet secara historis adalah negara yang lebih besar daripada apa yang oleh China sebut sebagai Daerah Otonomi Tibet dan sekarang Xizang.

Chen mengatakan kepada pihak berwenang di Prefektur Gannan bahwa Beijing mengharapkan mereka untuk "menciptakan lingkungan sosial yang aman dan stabil untuk mempromosikan modernisasi gaya China”, menjunjung tinggi "budaya ilmiah”, dan melawan "separatisme" serta "takhayul."

Sebelum pidato Xi Jinping di Urumqi, Chen menyebut Xinjiang sebagai model perjuangan melawan "separatisme" dan penggunaan agama untuk mengkritik Partai Komunis China (PKC). Seperti yang kemudian dilakukan Xi Jinping di Xinjiang, Chen memuji "Gerakan Fengqiao”.

Mengutip keterangan di laman Bitter Winter, Senin (4/9/2023), Gerakan Fengqiao diluncurkan di provinsi Zhejiang oleh Mao Zedong pada tahun 1963 sebagai awal dari Revolusi Kebudayaan. Gerakan ini terdiri dari “empat pembersihan”, di mana empat kelompok masyarakat—“tuan tanah”, “petani kaya”, “kontra-revolusioner”, dan “pelaku kejahatan” ditahan serta dipermalukan di depan umum.

Dalam beberapa kasus, mereka bahkan disiksa dan dibunuh. Kaum kontra-revolusioner dan “pelaku kejahatan” dalam Gerakan Fengqiao meliputi mereka yang masih menganut agama independen.

Inti dari pernyataan Chen adalah bahwa penganiayaan yang sama terhadap Muslim Uighur di Xinjiang juga dapat diterapkan terhadap umat Buddha Tibet di Gansu.

Chen juga mengunjungi Prefektur Otonomi Linxia Hui di Gansu, yang populasinya mencakup lebih dari 50 persen minoritas, termasuk warga Tibet dan Muslim Hui. Chen memperingatkan mereka untuk tidak menentang "Sinifikasi Islam”, merujuk pada gerakan menghapus elemen-elemen asli Islam atau budaya Arab, yang biasanya dalam bentuk renovasi masjid.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Kuil Berusia 1.300 Tahun...
Kuil Berusia 1.300 Tahun Terdampak Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit Kena Efek Samping Perawatan Kanker
Rekomendasi
7 Amalan Wanita Haid...
7 Amalan Wanita Haid saat Idulfitri
Pangeran Harry Diduga...
Pangeran Harry Diduga Membenci Wanita Kulit Hitam
Wulan Guritno Niat Nikah...
Wulan Guritno Niat Nikah Lagi dan Ingin Punya Anak, Sama Ariel NOAH?
Berita Terkini
Heboh, Menhan AS Pete...
Heboh, Menhan AS Pete Hegseth Pamer Tato Bertuliskan Kafir
41 menit yang lalu
Putin Sebut AS Serius...
Putin Sebut AS Serius Ingin Caplok Greenland, Ini yang Dikhawatirkan Rusia
1 jam yang lalu
Houthi Yaman Tembakkan...
Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Israel dan Kapal Induk Nuklir AS
1 jam yang lalu
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
2 jam yang lalu
Zelensky: Vladimir Putin...
Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir
2 jam yang lalu
Kapal Selam Sindbad...
Kapal Selam Sindbad Bawa 45 Turis Tenggelam di Lepas Pantai Mesir, 6 Tewas, Ini Penampakannya
3 jam yang lalu
Infografis
Muhammadiyah Masuk 10...
Muhammadiyah Masuk 10 Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved